Salin Artikel

BNPB Ungkap Tiga Penyebab Banjir Bandang di Luwu Utara

"Ada tiga yang cukup penting untuk diperhatikan mengapa kejadian ini, banjir bandang Luwu Utara terjadi," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati dalam konferensi pers, Minggu (19/7/2020).

Penyebab pertama, kata Jati, masalah curah hujan yang cukup tinggi.

Kedua, adanya pengalihan fungsi lahan.

Ketiga, adanya sejarah patahan yang mengakibatkan kondisi formasi di kawasan hulu lemah.

"Sehingga memudahkan longsor," kata Jati.

Selain itu, Jati mengatakan bahwa pihaknya sudah mendapatkan data kelompok rentan yang terdampak telah teridentifikasi. Dengan demikian, akan memudahkan penyaluran bantuan.

"Ini akan memudahkan bagi tim yang melakukan bantuan dalam hal logistik," katanya.

Diberitakan sebelumnya, BNPB mencatat, sebanyak 40 orang hilang dan 36 meninggal dunia akibat banjir bandang yang terjadi di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan.

Data itu berdasarkan rekapitulasi sementara BNPB yang terhitung hingga Sabtu (18/7/2020).

"Sampai dengan 18 Juli 2020, status korban jiwa yang meninggal dunia berjumlah 36 orang, 40 orang hilang, luka-luka 58 orang, dan total korban terdampak 3.627 KK atau 14.483 jiwa," ujar Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB, Wisnu Widjaja saat membuka konferensi pers virtual yang digelar BNPB, Minggu (19/7/2020).

Banjir bandang tersebut juga menyebabkan kerusakan berbagai fasilitas yang meliputi sembilan unit sekolah, 13 unit rumah ibadah, tiga unit fasilitas kesehatan, dan delapan unit kantor pemerintahan.

Banjir pun menyebabkan jalan sepanjang 12,8 kilometer rusak. Selain itu, sembilan unit jembatan, dua unit fasilitas umum, 100 meter pipa air bersih, dua bendungan irigasi, satu pasar tradisional, dan 61 unit mikro usaha terdampak.

Terakhir, satu unit peralatan dapur umum BPBD terbawa hanyut pada saat penanganan Sungai Masamba.

Wisnu menuturkan, terdapat tiga kecamatan terdampak banjir bandang, yakni Masamba, Sabbang, Baebuntah, Baebuntah Selatan, Malangke, dan Malangke Barat.

"Di mana 76 titik pengungsi tersebar di tiga kecamatan, yaitu di kecamatan Sabbang, Baibuntah, dan Masamba," katanya.

Wisnu menambahkan, BNPB, BPBD, kementerian/lembaga, TNI-Polri, dan pemerintah daeah setempat masih terus melakukan inventarisasi dan pengkajian terhadap dampak banjir bandang tersebut.

"Yakni menilai seberapa besar yang terjadi dari sisi korban jiwa, situasi sosial, dampak ekonomi seperti harta bend, kerusakan infrastruktur, fasilitas umum, serta upaya penanganan darurat bagi korban terdampak di wilayah tersebut," kata dia.

https://nasional.kompas.com/read/2020/07/20/09210791/bnpb-ungkap-tiga-penyebab-banjir-bandang-di-luwu-utara

Terkini Lainnya

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Nasional
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke