Yuri mengklaim, dibandingkan dengan negara tetangga, upaya pemerintah untuk melakukan tes tak bisa dibilang lebih buruk.
"Betapa upaya kita untuk tracing tidak bisa diabaikan dan tidak bisa dianggap lebih jelek dibanding dengan negara yang lain," kata Yuri di Graha BNPB, Jakarta Timur, Minggu (14/6/2020).
Yuri mencontohkan, di Jakarta, tes dilakukan terhadap 17.954 per 1 juta penduduk.
Ia pun membandingkan jumlah tes Covid-19 yang dilakukan di negara lain seperti Jepang yang disebutkan 2.626 tes per 1 juta penduduk, lalu Vietnam 2.826 tes per 1 juta penduduk.
Kemudian Filipina 4.419 tes per 1 juta penduduk, dan Thailand 6.708 tes per 1 juta penduduk.
Dibandingkan dengan Korea Selatan yang mencapai 21.353 tes per 1 juta penduduk, Yuri mengakui bahwa Indonesia masih kalah.
Sementara secara nasional, angka tes di Indonesia masih di bawah 2.000 per 1 juta penduduk.
Per Sabtu (13/6/2020), data pemerintah menyebut bahwa pemeriksaan ada di angka 1.752 per 1 juta penduduk.
Tetapi ia mengaku capaian pemerintah sudah cukup baik.
"Ini adalah gambaran dari masifnya pemeriksaan yang kita lakukan sebagai tindak lanjut dari agresifnya kita melakukan contact tracing," ujar Yuri.
Yuri melanjutkan, tak kurang dari 18.760 spesimen diperiksa terkait Covid-19 dalam 24 jam terakhir pada kurun Sabtu (13/6/2020) hingga Minggu (14/6/2020).
"Total 18.760 spesimen diperiksa. Dari jumlah spesimen ini, konfirmasi kasus positif 857 orang, sehingga total (kasus positif) 38.227 orang," kata dia.
https://nasional.kompas.com/read/2020/06/14/17581581/sebut-angka-tes-covid-19-ri-tak-buruk-yurianto-bandingkan-dki-dan-sejumlah