Salin Artikel

Tiga Rekor dalam Sepekan di Tengah Tracing Agresif Covid-19...

JAKARTA, KOMPAS.com - Jumlah kasus positif Covid-19 baru pada Rabu (10/6/2020) bertambah 1.241 kasus. Penambahan kasus ini menjadi yang terbanyak sejak kasus pertama diumumkan pertama kali pada 2 Maret 2020.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto menuturkan, penambahan kasus ini diketahui setelah pemeriksaan spesimen virus corona dilakukan secara agresif oleh pemerintah, baik melalui metode real time polymerase chain reaction (RT PCR) maupun tes cepat molekuler (TCM).

"Penambahan kasus positif ini disebabkan karena tracing yang agresif dilakukan, sehingga bisa kita lihat, bahwa sebagian besar penambahan kasus ini adalah spesimen yang dikirim oleh Puskesmas atau Dinas Kesehatan," kata Yurianto seperti dilansir dari laman BNPB.go.id.

Upaya pelacakan lebih agresif terus dilakukan pemerintah untuk mengetahui sebaran Covid-19 di masyarakat.

Presiden Joko Widodo bahkan menargetkan pemeriksaan spesimen dapat menembus angka 20.000 tes per hari.

Target tersebut naik seiring telah dicapainya target pemeriksaan sebelumnya sebanyak 10.000 tes per hari.

"Untuk pengujian spesimen saya kira saya menyampaikan terima kasih bahwa target pengujian spesimen yang dulu saya targetkan 10.000, ini sudah terlampaui," kata Jokowi saat memimpin rapat kabinet terbatas lewat video conference, Kamis (4/6/2020).

"Saya harapkan target berikutnya, ke depan adalah 20.000 per hari. Ini harus mulai kita rancang menuju ke sana," imbuh dia.

Berdasarkan kinerja data yang dilaporkan Gugus Tugas Nasional, peningkatan pemeriksaan spesimen virus corona berjalan lurus dengan penambahan kasus positif Covid-19.

Bahkan, dalam sepekan terakhir tiga rekor penambahan kasus tertinggi tercatat.

Pada 4 Juni, jumlah spesimen yang diperiksa mencapai 13.206 spesimen. Saat itu, terdapat penambahan 585 pasien positif Covid-19.

Berikutnya pada 6 Juni, jumlah spesimen yang diperiksa turun sedikit menjadi 13.095 spesimen.

Meski demikian, jumlah pasien positif baru melonjak 993 orang. Penambahan tersebut merupakan rekor pertama dalam tujuh hari terakhir.

Sementara itu, meski spesimen yang diperiksa turun pada 7 Juni, yaitu sebanyak 11.924 spesimen, namun penambahan kasus positif cukup banyak yakni 672 orang.

Penurunan pemeriksaan spesimen juga terjadi pada 8 Juni yaitu sebanyak 6.988 spesimen. Meski demikian, jumlah kasus baru yang tercatat tetap mengalami lonjakan sebanyak 847 orang.

Pada 9 Juni, rekor penambahan kasus positif baru dalam sehari kembali pecah yaitu sebanyak 1.043 kasus. Sedangkan jumlah spesimen yang diperiksa mengalami lonjakan hampir dua kali lipat dari sehari sebelumnya yaitu sebanyak 16.181 spesimen.

Terbaru, pada 10 Juni, rekor penambahan kasus positif baru dalam sehari tembus hingga mencapai 1.241 orang, dengan spesimen yang diperiksa mencapai 17.757 spesimen. Ini merupakan rekor ketiga yang terpecahkan dalam sepekan.

Secara akumulasi, jumlah spesimen yang telah diperiksa pemerintah sejak 1 April hingga 10 Juni telah mencapai 446.918 spesimen. Adapun, akumulasi konfirmasi kasus positif Covid-19 mencapai 34.316 orang.

Idealnya 30.000 tes

Kendati pelacakan agresif dapat mengungkap kasus positif Covid-19 lebih banyak, Yuri menilai, hal itu justru dapat berdampak positif dalam upaya pengendalian penyebaran virus.

Pasalnya, mereka yang telah dinyatakan positif Covid-19 bisa melakukan isolasi mandiri untuk menyembuhkan penyakit itu.

"Ini adalah bukti, bahwa memang tracing yang agresif akan bisa menangkap begitu banyak kasus positif dan sudah barang tentu kita akan menginginkan kasus ini kemudian melakukan isolasi dengan sebaik-baiknya secara mandiri, agar tidak menjadi sumber penularan bagi orang lain," kata dia.

Sementara itu, menurut Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, idealnya tes Covid-19 mencapai 30.000 spesimen per hari.

"Memang mestinya nanti targetnya yang paling maksimal atau yang betul-betul bisa memenuhi standar WHO (World Health Organization) ya 30.000 itu kalau dibandingkan dengan perhitungan rasio jumlah penduduk," kata Muhadjir dalam video conference, pada 4 Juni lalu.

Namun, ia menambahkan, pemerintah tengah menuju target tersebut secara bertahap. Pelacakan besar-besaran yang akan dilakukan untuk mendeteksi pasien Covid-19 telah dinaikkan targetnya mencapai 20.000 tes per hari.

"Jangan sampai ada mata rantai yang terhubung tidak kita kenali. Karena itu kita perlu melibatkan relawan dan untuk ini sebetulnya menurut saya Tadi Pak Doni (Monardo) yang menyampaikan usahanya mahasiswa lulusan atau masih semester terakhirlah (menjadi relawan)," kata Muhadjir.

"Bisa jurusan kebidanan, jurusan keperawatan, kemudian sarjana kesehatan masyarakat itu untuk melakukan ini saya kira bisa untuk mem-back up dan ini dibutuhkan tenaga yang cukup besar," imbuh dia.

https://nasional.kompas.com/read/2020/06/11/14482641/tiga-rekor-dalam-sepekan-di-tengah-tracing-agresif-covid-19

Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke