"Ekonomi akan pulih ketika pandemi ini diatasi. Kita secara ekonomi ada yang namanya teori rasinonalitas ekonomi. Kita akan bertindak rasional atas dasar apa yang ada di lapangan saat ini," kata Media dalam diskusi online, Kamis (4/6/2020).
Media juga menilai penerapan kenormalan baru atau new normal untuk memulihkan ekonomi dalam waktu dekat akan jadi percuma.
Sebab, menurut Media, dengan kondisi saat ini akan banyak masyarakat yang takut keluar rumah karena pandemi Covid-19 belum hilang sepenuhnya.
"Ekonomi enggak akan bisa recovery dengan mudah kalau seandainya angka kasus masih tinggi," ujarnya.
Diketahui, pemerintah mencanangkan istilah kenormalan baru. Sejumlah daerah yang akan menjadi ‘proyek percontohan’ kebijakan ini.
Ada empat provinsi dan 25 kabupaten/kota yang akan mulai melaksanakan skenario ini. Empat provinsi tersebut adalah Sumatera Barat, DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Gorontalo.
Namun, sampai saat ini pemerintah belum mengumumkan secara resmi penerapan new normal.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan, keputusan berlakunya era new normal tidak bisa dipatok berdasarkan tanggal pasti, tetapi berdasarkan angka dan kurva kasus Covid-19.
"Keputusan re-opening (kenormalan baru) bukan didasarkan tanggal pasti. Saya ulangi, bukan tanggal pasti, melainkan oleh data dengan indikator threshold yang terukur, penurunan ODP, PDP, dan penurunan kasus," ujarnya melalui diskusi virtual, Jakarta, Selasa (2/6/2020).
https://nasional.kompas.com/read/2020/06/04/19351641/ekonomi-akan-pulih-ketika-pandemi-bisa-diatasi