Reagen adalah cairan yang biasa digunakan untuk pemeriksaan virus corona dengan metode polymerase chain reaction (PCR).
Pendatangan reagen ini dilakukan dalam rangka untuk memasifkan pemeriksaan virus corona sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Untuk mewujudkan upaya masif ini dengan kemudian mendatangkan reagen, untuk pemeriksaan PCR real time yang kita harus impor dari luar negeri," kata juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto dalam konferensi persnya di Graha BNPB, Jakarta, Senin (4/5/2020).
Yuri mengatakan, saat ini stok reagen masih cukup untuk memenuhi pemeriksaan virus corona.
Setidaknya, kata dia, cukup untuk digunakan oleh laboratorium selama satu bulan ke depan.
"Kita bersyukur bahwa kondisi yang ada sekarang sudah membuat kita cukup untuk mengantisipasinya setidak-tidaknya sampai dengan satu bulan ke depan," ucapnya.
Yuri menambahkan, saat ini pihaknya juga sudah mendatangkan 1.500 alat konversi berupa cartridge untuk digunakan pada mesin tes cepat molekuler (TCM) TBC resisten obat.
Alat ini sudah didistribusikan ke beberapa kota di Indonesia.
Di antaranya adalah kota Sukabumi, Banyumas, Kediri, Lumajang, Palangkaraya, Balikpapan, Kendari, Sumbawa, Mimika, Marauke, Yapen Sorong, Ternate, Tarakan dan Nunukan.
"Sehingga diharapkan di kota-kota tersebut bisa melakukan pemeriksaan sendiri," ujarnya.
Selain itu 89 laboratorium yang disiapkan untuk pemeriksaan PCR juga akan terus disiapkan agar semuanya bisa berfungsi dengan baik.
Diketahui, pemerintah saat ini juga benrencana untuk memproduksi reagen sendiri. Memproduksi reagen sendiri dipercaya pemerintah bisa mempercepat periksaan virus corona.
https://nasional.kompas.com/read/2020/05/04/18530261/masifkan-pemeriksaan-virus-corona-gugus-tugas-masih-terus-datangkan-reagen