Salin Artikel

Kemen PPPA: Kekerasan Perempuan dan Anak di Tengah Pandemi Covid-19 Masih Terjadi

Bintang mengatakan, perempuan dan anak merupakan kelompok rentan terdampak Covid-19 baik dari aspek kesehatan, sosial, maupun ekonomi.

Apalagi penyebaran Covid-19 di Indonesia cenderung meningkat setiap harinya yang berdampak pada aspek sosial, ekonomi, dan kesejahteraan masyarakat.

"Perempuan dan anak adalah kelompok rentan yang terdampak Covid-19 dari aspek kesehatan, sosial, dan ekonomi," kata Bintang dalam peluncuran Layanan Psikologi Sehat Jiwa(Sejiwa) melalui video konferensi di Kantor Staf Presiden (KSP), Rabu (29/4/2020).

Berdasarkan data Sistem Informasi Online PPPA (Simfoni-PPPA) pada 2 Maret hingga 25 April 2020, kata dia, terdapat 275 kasus kekerasan perempuan dewasa dengan total korban 277 orang.

Selanjutnya, terdapat 368 kasus kekerasan anak dengan korban sebanyak 470 anak.

Periode tersebut merupakan waktu ketika kasus Covid-19 pertama kali dikonfirmasi di Indonesia.

Oleh karena itu, pihaknya pun mendukung peluncuran program Sejiwa mengingat layanan kesehatan jiwa sangat dibutuhkan dalam situasi sulit seperti saat ini.

"Tentunya akan memberi tempat bagi perempuan apakah yang mengalami KDRT, pekerja imgran, disabilitas dan anak yang memiliki perlindungan khusus, korban ekspolitasi, perlakuan salah, penelantaran," kata dia.

Adapun strategi dan Kementerian PPPA selama pandemi Covid-19, kata dia, dilakukan secara komprehensif dan terintegrasi dengan berkoordinasi antar kementerian/lembaga dan Dinas PPPA di daerah melalui program Gerakan Berjarak.

Program tersebut dilakukan bukan hanya pada pencegahan tetapi juga penanganan.

https://nasional.kompas.com/read/2020/04/29/16440841/kemen-pppa-kekerasan-perempuan-dan-anak-di-tengah-pandemi-covid-19-masih

Terkini Lainnya

 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke