Salin Artikel

Dua Pemuda Asal Babel Ciptakan FightCovid.id, Begini Cara Kerjanya...

"Kami terinspirasi berita tentang banyaknya dokter yang meninggal karena berada di garis depan penanganan Covid-19," ujar Ghozi dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta pada Jumat (24/4/2020).

Apalagi, semakin hari jumlah orang terjangkit Covid-19 semakin bertambah karena penularan yang cepat.

Aplikasi yang telah digunakan oleh Pemerintah Provinsi Bangka Belitung ini terdiri dari dua unsur, yakni user dan tracker.

Setiap orang yang masuk ke wilayah Bangka Belitung, terutama yang berasal dari wilayah terjangkit, diwajibkan mengunduh aplikasi itu terlebih dahulu.

Mereka kemudian harus mengisi kolom yang ada di dalamnya. Mulai dari nama, alamat hingga apa gejala klinis yang dirasakan.

"Kalau nomor kontak anda kemudian data pribadi, itu kami tidak menggunakan. Jadi data pribadi anda dijamin," ujar dia.

Orang itu juga akan diberikan gelang yang tersambung dengan perangkat teknologi pelacak.

Dengan demikian, siapapun yang mengenakan gelang itu, baik Orang Dalam Pemantauan (ODP), Pasien Dalam Perawatan (PDP) atau Orang Tanpa Gejala (OTG) akan terpantau pergerakannya.

"Supaya kita tahu klaster-klaster yang ada. Atau ketika individu bepergian dan sudah lupa ke mana saja, bisa dipantau dengan gelang ini," tutur Ghozi.

Bahkan, ketika pengguna melaporkan mengalami gejala klinis serupa Covid-19, dia bisa cepat mendapatkan akses ke fasilitas kesehatan.

Ghozi dan Agung berharap aplikasi yang diciptakannya bisa membantu mencegah penularan dari virus corona di masyarakat.

Menurut mereka, sudah saatnya aksi pengobatan pasien yang sakit harus diiringi dengan aksi pencegahan penularan di masyarakat.

"Harapan saya, jangan terkena, lalu tersebarkan. Jangan begitu terus. Kita harus masuk ke masa pemulihan. Aplikasi ini kami harapkan bisa diterapkan untuk nasional," ujar Ghozi.

Staf Khusus Gubernur Bangka Belitung Saparudin menambahkan bahwa pihaknya sangat mendukung aplikasi anak bangsa itu.

Menurut dia, aplikasi FightCovid.id memang sangat dibutuhkan untuk mencegah penularan dari virus corona di wilayah Bangka Belitung.

"Karena konsep yang dibangun Provinsi Babel untuk percepatan penanganan Covid-19 ini salah satunya adalah kita harus bisa men-tracing orang-orang yang masuk ke area Babel, baik dari bandara maupun dari pelabuhan yang akan masuk ke pulau Pulau Bangka dan Belitung," ujar Saparudin.

Saat ini, Pemerintah Provinsi Bangka Belitung telah menerapkan konsep 3T, yakni tracing, test dan treatment.

"Jadi orang yang ditracing adalah mereka yang masuk ke Babel, " ujar dia.

https://nasional.kompas.com/read/2020/04/24/12161351/dua-pemuda-asal-babel-ciptakan-fightcovidid-begini-cara-kerjanya

Terkini Lainnya

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke