Hal ini mengacu pada temuan lembaga penelitian Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) tentang wabah Covid-19 yang dirilis Jumat (17/4/2020).
"Secara umum warga di Jawa Barat terlihat memiliki kesadaran yang paling rendah akan bahaya penyakit ini dibanding wilayah lain," kata peneliti SMRC Sirajuddin Abbas melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (17/4/2020).
Abbas menjelaskan, temuan ini disimpulkan atas sejumlah indikator.
Saat ditanya mengenai pengetahuan soal Covid-19, 100 persen responden dari Jawa Barat mengaku tahu akan penyakit yang disebabkan virus corona tersebut.
Namun, hanya 77 persen responden dari Jawa Barat yang percaya bahwa Covid-19 mengancam nyawa.
Sebagai perbandingan, persentase responden yang percaya Covid-19 mengancam nyawa berdasarkan wilayah sebagai berikut: DKI Jakarta ada 92 persen, Jawa Tengah ada 91 persen, Jawa Timur sebesar 96 persen.
Kemudian, Banten ada 89 persen, Sulawesi Selatan mencapai 99 persen, dan provinsi lainnya 95 persen.
Dalam hal penilaian masyarakat terhadap aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) misalnya, hanya 86 persen warga Jawa Barat yang setuju bahwa PSBB dapat mencegah penyebaran Covid-19.
Padahal, persentase nasional yang menilai PSBB dapat mencegah penyebaran Covid-19 mencapai 87,6 persen.
Selain itu, Jawa Barat juga menjadi provinsi yang warganya paling sedikit memberi dukungan atas pemberlakuan sanksi PSBB.
Sebab, hanya 29 persen warga Jawa Barat yang setuju jika pelanggar PSBB diberi sanksi. Sementara presentase nasional mencapai 39 persen.
"Warga Jawa Barat juga paling rendah dukungannya terhadap aturan-aturan dalam PSBB," ujar Abbas.
"Edukasi yang lebih intensif tentang bahaya Covid-19 dan penerapan PSBB perlu dilakukan terhadap warga di Jawa Barat," kata Abbas.
Untuk diketahui, SMRC merupakan lembaga riset dan konsultasi yang didirikan oleh Saiful Mujani.
Penelitian mengenai wabah Covid-19 ini dilakukan untuk mengetahui pengalaman warga berhadapan dengan corona yang menyita perhatian dunia termasuk Indonesia.
Survei bertujuan untuk menggali bagaimana sikap warga terhadap Covid-19, terhadap kebijakan-kebijakan terkait yang sudah dibuat pemerintah, dan bagaimana kehidupan sosial ekonomi warga di tengah-tengah wabah.
Survei dilakukan pada 9 sampai 12 April 2020 terhadap 1.200 responden yang diwawancarai melalui telepon yang dipilih secara acak, dengan margin of error 2,9 persen.
https://nasional.kompas.com/read/2020/04/17/11092401/survei-smrc-sebut-warga-jawa-barat-kurang-kesadaran-akan-bahaya-covid-19