Setidaknya, ada lima pencapaian yang telah dicapai TNI AU dalam setahun terakhir.
"Hal ini adalah untuk mempertanggungjawabkan amanah dari rakyat. Bukti bahwa kita para prajurit udara terus bekerja," kata Yuyu.
Pencapaian yang paling membanggakan, menurut dia, adalah zero accident yang berhasil dipertahankan dalam tiga tahun terakhir.
Kondisi itu terus terjadi karena kualitas budaya keselamatan tinggi yang diterapkan TNI AU.
Di samping juga manajemen organisasi yang semakin modern dan tertib di tengah kuantitas dan kualitas operasi dan latihan yang terus ditambah.
"Prestasi ini juga merupakan hasil dari keunggulan leadership para perwira senior yang selalu hands on dalam setiap masalah satuan, serta para prajurit yang bekerja militan dan inovatif," kata Yuyu.
Selanjutnya di bidang operasi udara, sebut dia, operasi angkutan udara baik menggunakan pesawat transport maupun helikopter secara masif dilaksanakan.
Terutama, dalam membantu penanganan sejumlah peristiwa bencana alam dan non-alam di Indonesia.
Peristiwa itu antara lain gempa di Lombok yang disusul gempa dan tsunami di Palu pada 2019, kebakaran hutan dan lahan di Sumatera yang terjadi beberapa tahun terakhir, bencana banjir, hingga penanganan pandemi Covid-19.
"Saat semua bencana itu terjadi, maka alutsista TNI AU bergerak tercepat dan terdepan untuk membantu rakyat," ucapnya.
Ketiga, dalam bidang latihan, untuk pertama kali TNI AU dapat melaksanakan latihan tempur udara secara masif yang melibatkan 60 pesawat udara dengan skema dua pihak dikendalikan.
Selain itu, ia menambahkan, TNI AU juga telah mampu melaksanakan pengendalian multi platform dalam desain Large Force Employment pada latihan puncak TNI AU dan latihan gabungan TNI.
"Apresiasi berikutnya adalah terkait kinerja bidang pemeliharaan," ungkap Yuyu.
Saat ini, TNI AU telah mampu melaksanakan Check-D Boeing, fully overhaul propeller C-130, upgrade F-16 melalui program e-MLU, overhaul engine Grob, hingga modifikasi dragchute F-16 C/D.
Menurut Yuyu, inovasi tersebut selain dapat menghemat belanja negara, juga dapat meningkatkan profesionalisme satuan pemeliharaan TNI AU.
Selain itu, TNI AU juga menciptakan program bantuan untuk kesejahteraan prajurit, seperti program santunan kepada keluarga prajurit yang gugur dalam tugas, berupa beasiswa untuk putra-putri para prajurit hingga mereka lulus SMA.
Terakhir, dalam hal laporan keuangan tahun 2018, TNI AU berhasil memperoleh predikat wajar tanpa pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan.
"Hal ini merupakan bukti bahwa akuntabilitas kinerja keuangan di seluruh jajaran Angkatan Udara menjadi semakin tertib dan jauh dari budaya koruptif," pungkasnya.
https://nasional.kompas.com/read/2020/04/09/10135591/di-hut-ke-74-tni-au-ksau-paparkan-lima-keberhasilan