Hal itu, kata dia, penting untuk mencegah penularan virus corona yang menyebabkan Covid-19.
"Jadi utamakan yang memakai masker adalah orang yang sakit, orang sehat hanya memakai masker kalau merawat orang sakit, atau berada di kerumunan. Karena kita tidak tahu di kerumunan itu apakah ada yang sakit atau atau tidak," kata Erlina dalam konferensi persnya di Graha BNPB, Jakarta, Senin (30/3/2020).
Kendati demikian, Erlina menyarankan semua warga untuk sementara berdiam diri di rumah. Serta tidak pergi ke kerumunan jika tidak ada kepentingan mendesak.
"Untuk memutus rantai penularan, garda terdepannya adalah masyarakat, bukan petugas kesehatan, masyarakat yang berperan," ungkapnya.
Selain itu, Erlina juga mengingatkan masyarakat untuk tetap menjaga jarak minimal satu meter saat berinteraksi dengan sesama.
Kemudian rajin mencuci tangan sebelum memegang wajah, atau menyantap makan.
"Jadi dua kata kunci yang ingin saya katakan cuci tangan jangan menyentuh wajah dan yang sakit memakai masker," ujar Erlina.
Diketahui, jumlah pasien positif Covid-19 di Indonesia semakin bertambah.
Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto menuturkan pemerintah sudah memeriksa lebih dari 6.500 spesimen terkait Covid-19.
Berdasarkan data pemerintah, terdapat 1.285 kasus Covid-19 per Minggu (29/3/2020) siang. Jumlah tersebut bertambah sebanyak 130 kasus dari total 1.155 kasus pada Sabtu (28/3/2020).
"Ada penambahan kasus baru positif sebanyak 130 orang, sehingga jumlah sekarang menjadi 1.285 (kasus)," kata Yurianto saat memberikan keterangan pers di Gedung Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Minggu.
Dari data itu, terdapat 64 pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh. Terjadi penambahan sebanyak lima pasien yang sembuh dibanding data sebelumnya.
https://nasional.kompas.com/read/2020/03/30/15272361/warga-diimbau-pakai-masker-saat-di-kerumunan