Alasannya, pemerintah mengedepankan kesehatan dan keamanan para siswa serta keluarga mereka di tengah wabah virus corona (Covid-19).
"Kami telah memutuskan untuk membatalkan Ujian Nasional di tahun 2020 ini," kata Nadiem melalui sambungan konferensi video, Selasa (24/3/2020).
"Alasan nomor satu adalah prinsip dasar dari Kemendikbud, yang terpenting itu adalah keamanan dan kesehatan daripada siswa kita dan tentunya juga keamanan keluarga mereka," lanjut dia.
Akan berbahaya bagi para siswa dan keluarga mereka apabila Ujian Nasional tetap dilaksanakan.
Sebab, pasti akan terjadi penumpukan orang dalam jumlah banyak di satu tempat jika Ujian Nasional tetap diadakan.
Padahal, penumpukan orang dalam jumlah besar di satu tempat saat ini sangat berbahaya karena berpotensi menjadi arena penyebaran virus corona di tengah masyarakat.
Apalagi, para siswa juga tinggal bersama anggota keluarga lain yang dimungkinkan berumur 60 tahun ke atas, di mana mereka rawan terinfeksi virus corona.
"Itu bisa menimbulkan risiko kesehatan yang sangat besar. Bukan hanya bagi siswanya tetapi keluarga, kakek, nenek dari siswa-siswa tersebut," ujar Nadiem.
Diketahui, jumlah siswa/i yang mengikuti UN 2020 yakni, 8 juta orang.
"Jadinya kita mengikuti prinsip nomor satu, tidak ada yang lebih penting lagi daripada keamanan dan kesehatan siswa dan keluarganya. Karena itu UN dibatalkan untuk 2020," ujar mantan Bos Gojek itu.
https://nasional.kompas.com/read/2020/03/24/14014141/alasan-un-2020-dibatalkan-tak-ingin-un-jadi-arena-penyebaran-covid-19