Salin Artikel

Komisi IX Minta Pemerintah Lindungi Petugas Medis yang Atasi Covid-19

Ia meminta pemerintah melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 mempersiapkan seluruh fasilitas alat pelindung diri (APD) saat menangani pasien terkait Covid-19 di rumah sakit di seluruh Indonesia.

"Komisi IX meminta segera dan secepat-cepatnya, Kemenkes dan Gugus Tugas yang sudah dibentuk ini untuk mempersiapkan seluruh peralatan fasilitas yang dibutuhkan oleh tenaga kesehatan baik yang ada di Jakarta dan di daerah-daerah," kata Melki ketika dihubungi Kompas.com, Senin (16/3/2020).

Melki menilai, sejumlah rumah sakit di beberapa daerah di luar DKI Jakarta masih kesulitan mendapatkan APD dalam menangani virus corona atau Covid-19.

Oleh karenanya, Melki meminta pemerintah mendistribusikan APD Covid-19 secara merata dan proporsional.

"DKI Jakarta kan mudah terakses Kemenkes, tetapi kalau daerah di luar Jakarta itu sebagian besar RS yang jadi rujukan masih kesulitan APD untuk mereka bisa antisipasi memeriksa pasien Covid-19, memang saya dapat informasi bahwa APD ini didistribusikan ke rumah-rumah sakit melalui dinas kesehatan," ujarnya.

Melki mengatakan, produsen yang biasa memproduksi APD untuk rumah sakit juga mengalami kesulitan karena kekurangan bahan baku.

Ia pun meminta pemerintah mencari solusi penyediaan APD bagi tenaga medis, seperti memesan dari luar negeri.

"Kami minta mencari cara apakah memesan dari luar negeri, negara yang punya produksi dan intinya pengadaan lebih cepat dan distribusi secara merata dan proporsional di seluruh rumah sakit di Indonesia," ujar Melki.

Lebih lanjut, Melki mengucapkan turut berbelasungkawa atas meninggalnya petugas medis yang terinfeksi virus corona setelah merawat pasien Covid-19.

Ia meminta, ke depannya, peralatan khusus sesuai protokol Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) harus dimiliki oleh setiap petugas medis yang merawat pasien Covid-19.

"Kita dalam penanganan penyakit menular itu memang harus dilengkapi peralatan khusus, yang harus dimiliki oleh siapa saja tenaga kesehatan yang merawat langsung pasien menular dalam hal ini adalah virus corona," kata dia.

Sebelumnya diberitakan, Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Covid-19 Achmad Yurianto menyebut ada tenaga medis yang terjangkit virus corona setelah merawat pasien positif.

"Tenaga medis yang terjangkit ada," kata Yuri di Graha BNPB, Jakarta, Sabtu (14/3/2020).

Namun, Yuri enggan merinci berapa jumlah tenaga medis yang sudah dinyatakan positif corona.

"Enggak hitung. Pokoknya ada," kata dia.

Saat ditanya apakah ada tenaga medis yang positif itu yang meninggal dunia, Yuri pun membenarkan.

Ia menyebut petugas medis itu meninggal Jumat (13/3/2020) kemarin.

"Ada, yang kemarin," kata dia.

Ia juga tak mengungkapkan tenaga medis yang meninggal itu pasien nomor berapa.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebelumnya menyebut ada tenaga medis di Jakarta yang sudah terkonfirmasi virus Corona atau covid 19.

Namun, Anies tak memaparkan jumlah tenaga medis yang disebutnya telah terkonfirmasi virus corona.

https://nasional.kompas.com/read/2020/03/16/12332551/komisi-ix-minta-pemerintah-lindungi-petugas-medis-yang-atasi-covid-19

Terkini Lainnya

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang Online dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang Online dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke