Dikutip dari siaran pers Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Senin (9/3/32020), ada 1.239 WNI yang menetap di sejumlah wilayah yang di-lock down per hari Minggu (8/3/2020).
Wilayah tersebut yaitu, Lombardia, wilayah Veneto (Provinsi Venezia, Padova, Treviso), wilayah Emillia Romagna (Provinsi Modena, Parma, Piacenza, Reggio Emilia, Rimini), wilayah Piemonte (Provinsi Alessandria, Asti, Novara, Verbano, Vercelli), dan wilayah Marche (Provinsi Pesaro-Urbino).
"Hingga saat ini belum ada WNI yang terinfeksi COVID-19 di wilayah lock down," tulis Kemenlu dalam siaran pers tersebut.
KBRI Roma telah dan terus berkoordinasi dengan otoritas setempat, serta menjalin komunikasi dan koordinasi dengan para WNI di wilayah tersebut termasuk melalui berbagai koordinator wilayah masyarakat Indonesia.
Secara umum para WNI tetap tenang dan memutuskan tinggal di rumah sesuai ketentuan otoritas setempat.
"Suplai bahan pangan sehari-hari masih terjamin. KBRI Roma juga telah menyusun panduan langkah kontijensi dan menetapkan nomor hotline COVID-19 serta menyampaikan himbauan langkah-langkah pencegahan," tambah Kemenlu.
Masyarakat Indonesia di Italia Utara dihimbau agar tetap tenang, mengambil langkah-langkah pencegahan serta mengikuti aturan yang ditetapkan otoritas kesehatan setempat dan terus memantau informasi yang disampaikan KBRI Roma.
Diketahui, pemerintah Italia mengkarantina sekitar 10 juta warganya untuk mencegah penyebaran virus corona.
Karantina dilakukan di wilayah Lombardy dan 14 provinsi. Di antaranya Provinsi Modena, Parma, Piacenza, Reddio Emilia, Rimini, Pesaro dan Urbino, Venesia, Padua, Treviso, Asti, Alessandria, Verbano Cusio Ossola, Novara dan Verceli.
Dengan kuncian wilayah tersebut setidaknya akan memengaruhi aktivitas seperempat populasi Italia.
Keputusan itu diambil Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte dan akan mulai berlaku pada 8 Maret 2020 sampai 3 April mendatang.
"Pembatasan dibuat untuk membatasi perpindahan di wilayah tersebut, yang mungkin untuk keluar masuk hanya untuk kebutuhan kerja yang terbukti dan keadaan darurat," kata Conte seperti dikutip dari Corriere.
Keputusan ini juga berdampak pada penutupan sekolah dan kampus di wilayah tersebut.
Selain itu, upacara sipil dan keagamaan akan ditangguhkan, pub, diskotik, dan tempat hiburan lainnya, gym, kolam renang dan museum akan ditutup.
Sedangkan restoran masih dapat beroperasi namun dibatasi dari jam 6 hingga 18, ditambah dengan aturan jarak aman antar pelanggan setidaknya satu meter.
Conte menyebut, keputusan karantina ini akan menimbulkan ketidaknyamanan namun tetap harus dilakukan.
"Kita harus melindungi kesehatan kita dan orang-orang yang kita cintai, orang tua kita, tetapi terutama kesehatan kakek-nenek kita," kata Conte.
https://nasional.kompas.com/read/2020/03/09/07310551/negatif-covid-19-seluruh-wni-yang-tinggal-di-wilayah-lock-down-di-italia