Menurut Terawan, sampai saat ini sudah ada sembilan WNI di kapal pesiar itu yang positif terkena virus corona dan mendapatkan perawatan di rumah sakit Jepang.
"WNI yang kena kan juga dirawat oleh pemerintah Jepang, yang sembilan orang itu," ujar Terawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (24/2/2020).
Pada Rabu pekan lalu, pihak Kemenlu menyebutkan, hanya empat orang WNI di kapal Diamond Princess yang sudah positif virus corona.
Empat WNI itu dirawat di dua rumah sakit berbeda, yakni di Chiba dan Tokyo.
Dikonfirmasi, Senin siang, Pelaksana Tugas Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Teuku Faizasyah membenarkan bahwa WNI di Jepang yang positif virus corona telah bertambah dari empat menjadi sembilan orang.
Meski jumlah WNI yang positif corona terus bertambah, Terawan menegaskan, pemerintah tak mau gegabah dan terburu-buru.
Pemerintah ingin memastikan terlebih dahulu langkah penjemputan 78 WNI yang menjadi kru kapal pesiar tersebut tidak menyebabkan penyebaran virus corona di tanah air.
Apalagi sampai saat ini Indonesia masih bebas dari virus corona yang pertama kali muncul di Hubei, China itu.
"Kita pemerintah itu menjaga yang 260 juta (masyarakat) ini tetap bisa survive sembari kita melakukan tindakan-tindakan untuk juga menyelamatkan masyarakat kita yang ada di Jepang," kata Terawan.
"Tidak boleh sekedar kita dipengaruhi oleh sebuah keputusan yang gegabah, tidak boleh. Taruhannya besar sekali, jadi saya minta juga para media ikut membantu supaya kita green zone," ujarnya.
Menurut Terawan, saat ini pemerintah dan Jepang masih terus melakukan negosiasi dengan cara apa WNI dijemput, apakah dengan kapal atau pesawat.
Pemerintah sekaligus masih memikirkan langkah penanganan di dalam negeri setelah mereka dipulangkan.
https://nasional.kompas.com/read/2020/02/24/14425801/bertambah-wni-di-diamond-princess-yang-positif-corona-jadi-9-orang