"Kami memberikan dukungan dengan mengerahkan satu helikopter Super Puma H-3216 sesuai dengan permintaan Kakansar dan saat ini helikopter sudah berada di lokasi untuk melakukan pencarian dan pertolongan melalui udara," ujar Kepala Dinas Operasi (Kadisops) Lanud Roesmin Nurjadin Kolonel Pnb Jajang Setiawan dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (24/1/2020).
Kapal pompong kayu bermuatan 20 orang tenaga kerja Indonesia (TKI) dikabarkan tenggelam di Perairan Tanjung Medang, Kabupaten Bengkalis, Kamis (23/1/2020).
Sejauh ini, petugas gabungan telah menemukan 10 orang yang hilang, satu di antaranya dinyatakan meninggal dunia.
Jajang menyampaikan, pengerahan helikopter Super Puma dilakukan setelah pihaknya mendapatkan perintah dari Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Yuyu Sutiana dan mendapatkan izin dari Komandan Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru Marsma TNI Ronny Irianto Moningka.
Dia mengatakan, pengerahan ini dalam rangka menjalankan misi pencarian dan pertolongan agar dapat menemukan korban yang masih di lokasi kecelakaan.
Ia berharap masih ada korban yang selamat sehingga segera mendapat pertolongan.
Adapun personel yang diberangkatkan bersama helikopter Super Puma terdiri dari tiga anggota Paskhas dan dua orang dari kantor Basarnas Pekanbaru.
Jajang mengatakan, sejauh ini instruksi pimpinan operasi dilakukan selama satu hari.
Namun, apabila masih dibutuhkan, akan ada koordinasi antara BNPP dan Mabes TNI AU, mengingat baru satu orang korban yang ditemukan hingga Kamis (23/1/2020).
Sementara itu, 9 korban lainnya hilang. "Kemungkinan operasi diperpanjang, akan kita lihat perkembangan ke depannya," kata Jajang.
https://nasional.kompas.com/read/2020/01/24/10484001/helikopter-super-puma-dikerahkan-cari-tki-korban-kapal-tenggelam-di