Salin Artikel

Wapres Minta KNKS Jadikan Indonesia Pusat Ekonomi Syariah Dunia

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS) menjadikan Indonesia sebagai pusat ekonomi syariah dunia.

Hal itu disampaikan Ketua KNKS Ventje Rahardjo Soedigno usai bertemu Wakil Presiden Ma'ruf Amin di Kantor Wapres, Jakarta, Senin (20/1/2020).

"Memang permintaan arahan dari Pak Presiden bahwa Indonesia menjadi global hub daripada ekonomi keuangan syariah dunia. Jadi itu adalah sasaran akhir yang Insya Allah kita harapkan mudah-mudahan tercapai di tahun 2024 itu," ujar Ventje.

Ventje menambahkan, ada beberapa hal yang perlu dioptimalkan jika Indonesia hendak menjadi pusat ekonomi syariah dunia. Pertama ialah industri keuangan syariah yang masih harus ditingkatkan.

Ia mengatakan saat ini industri keuangan masih harus distimulus agar lebih bergeliat sehingga semakin banyak investor yang menanamkan modalnya di sektor ekonomi syariah. Hal itu meliputi perbankan dan saham syariah.

Kedua ialah mengoptimalkan potensi pengumpulan zakat dan wakaf. Ia menilai kedua hal tersebut harus semakin dipermudah metode pengumpulannya dan semakin diprofesionalkan pengelolaannya.

"Untuk pengembangan zakat dan untuk pengembangan wakaf secara khusus beliau (Wapres) sampaikan bahwa Indonesia memiliki potensi yang luar biasa di bidang wakaf," ujar Ventje.

"Dan apabila kita bisa membuat gerakan pengumpulan dana wakaf tunai atau finance aset wakaf maka itu akan menjadi satu sumber pembiayaan pembangunan jangka panjang di Indonesia," lanjut dia.

https://nasional.kompas.com/read/2020/01/20/20384141/wapres-minta-knks-jadikan-indonesia-pusat-ekonomi-syariah-dunia

Terkini Lainnya

 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke