JAKARTA, KOMPAS.com - Regional Jabodetabek-Jabar Division Head PT Jasa Marga (Persero) Tbk Reza Febriano memberikan penjelasan perihal 12 kamera pemantau yang tak berfungsi di dua ruas jalan tol.
Menurut Reza, kondisi itu akan segera diatasi oleh Jasa Marga.
"Mungkin ada beberapa (kamera pemantau) yang mengalami kendala teknis di lapangan, dan biasanya itu segera dilakukan perbaikan," ujar Reza di Posko Pemantauan Arus Mudik-Balik Natal-Tahun Baru 2019-2020, Jakarta Timur, Sabtu (28/12/2019).
Dia melanjutkan, jangka waktu perbaikan kamera yang tidak berfungsi tidak akan memakan waktu lama.
"Itu cepat, mungkin dari semenjak laporan, dalam satu atau dua jam itu sudah bisa menyala kembali," lanjut dia.
Saat disinggung lebih lanjut tentang adanya kamera pantau yang mati, Reza menegaskan baru melihatnya pada Sabtu.
"Kalau ini saya baru lihat pagi ini saja, kemarin-kemarin sih nyala. Seluruh kamera pantau sebetulnya bisa diakses. Jadi kami punya banyak kamera pantau, kalau bapak mau lihat lebih lengkap ada di traffic information center," tambahnya.
Reza mengungkapkan, posko yang ada di Jakarta Timur ini bukan posko permanen. Posko ini hanya dibuat dalam rangka pemantauan arus mudik- balik Natal dan tahun baru.
Menurut Reza, Jasa Marga memprediksi puncak arus mudik dan arus balik natal dan tahun baru dimulai pada 20 Desember hingga 2 Januari 2020.
"Jadi keberadaan pos ini hanya itu saja. Tapi kalau yang dedicated Jasa Marga itu ada di traffic information center kami di Cililitan," tambah Reza.
Sebelumnya, Ombudsman Republik Indonesia menemukan adanya 12 kamera pantau tidak berfungsi di ruas Jalantol Lingkarluar Jakarta (JLJ) dan ruas tol Jakarta Tangerang (Janger) dalam sidak yang dilakukan di Posko Pemantauan Arus Mudik-Balik Natal-Tahun Baru 2019-2020.
Komisioner Ombudsman, Adrianus Meliala, mengungkapkan jumlah itu terdiri dari enam kamera pantau yang mati di ruas tol JLJ dan enam kamera pantau yang tidak bisa beroperasi karena tidak ada sinyal di ruas tol Janger.
"Iya ada yang tidak menyala. Banyak ya. Jadi ada 12 (yang tidak berfungsi karena tidak menyala)," ujar Adrianus usai sidak di Posko Posko Pemantauan Arus Mudik-Balik Natal-Tahun Baru 2019-2020, Jakarta Timur, Sabtu (28/12/2019).
Dirinya mengkritisi temuan ini karena dinilai tidak sebanding dengan nilai aset (tol) yang dijaga.
"Juga kalau dibandingkan dengan (menjaga) masyarakat. Jadi Jangan pikirkan biaya, tapi juga pikir berapa yang harus dikembalikan ke masyarakat sebagai layanan," tutur Adrianus.
"Sebab ongkos tol selalu naik, apalagi akan ada kenaikan lagi. Jadi masyarakat berhak dapat pelayanan yang lebih baik," imbuhnya menegaskan.
Adrianus juga merespons temuan lain, yakni tidak ada petugas yang stanby di posko pemantauan dan kualitas objek di layar pantauan yang kurang baik.
"Kualitas objek yang dipantau terlihat tidak impresif. Kan bisa dilihat ini objeknya kecil, banyak yang kabur. Ini tidak mencerminkan aset yang dijaga, " ungkapnya.
Temuan terakhir, petugas di lapangan yang tidak responsif saat dihubungi oleh pos pemantau.
"Tadi kita juga komunikasi selama tiga menit itu senyap. Seakan-akan tidak mencerminkan bahwa ini pos pantau yang selalu memberikan komando kepada satuan di bawah," tambah Adrianus.
https://nasional.kompas.com/read/2019/12/28/12170211/belasan-kamera-di-tol-tak-berfungsi-ini-penjelasan-jasa-marga