Salin Artikel

Indonesia Kejar Ketertinggalan Manfaatkan Perang Dagang AS-China

Hal itu disampaikan Kalla menanggapi belum optimalnya Indonesia dalam memanfaatkan perang dagang antara AS dan China.

Kalla mengatakan, pemerintah terus berupaya membuat perjanjian dagang dengan negara-negara yang terkait dalam perang dagang antara AS dan China.

Kalla menambahkan, intinya pemerintah terus mempermudah investor yang akan berinvestasi di Indonesia. Hal itu diyakini dapat menjadikan Indonesia sebagai negara tujuan investasi.

"Aturan bisa dirubah kalau makin memudahkan. Sebenarnya banyak aturan, tapi ada juga aturan yang memudahkan. Seperti OSS (Online Single Submission), itu kan lebih mudah," ujar Kalla di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (8/10/2019).

"Kemudian sistem negatif di bisnis bisa kita kurangi. Semua mempermudah. Memang kadang-kadang juga berubah-ubah aturannya. Karena itu, sekarang kita memperbaiki dengan aturan yang baru," lanjut Kalla.

Indonesia disebut sebagai satu-satunya negara di Asean yang kalah dibandingkan dengan negara lainnya dalam memanfaatkan dampak perang dagang antara Amerika Serikat dan China.

Banyak perusahaan dari China yang yang memilih negara lain ketimbang Indonesia untuk merelokasi bisnisnya.

Lee Ju Ye, salah satu ekonom asal Singapura mengatakan Vietnam telah muncul sebagai "penerima manfaat terbesar", dengan lonjakan arus modal asing langsung (foreign direct investment / FDI) masuk dari China dan Hong Kong 73 persen tahun lalu.

Pada paruh pertama 2019, aplikasi FDI di Vietnam melonjak 211 persen.

Tak hanya Vietnam, Malaysia juga mencatatkan peningkatan investasi yang masuk dari China pada awal tahun ini setelah dua tahun belakangan mengalami penurunan.

Sementara itu, Singapura juga menerima manfaatnya, karena perusahaan yang pindah ke Malaysia kemungkinan akan mengambil pinjaman dari bank-bank negara tersebut.

"Bahkan Filipina, yang tidak benar-benar dikenal sebagai situs manufaktur, juga menerima limpahan investasi langsung," kata Lee seperti dikutip dari South China Morning Post, Minggu (6/10/2019).

"Satu-satunya yang kalah sepertinya adalah Indonesia,” tambah dia.

https://nasional.kompas.com/read/2019/10/08/22583541/indonesia-kejar-ketertinggalan-manfaatkan-perang-dagang-as-china

Terkini Lainnya

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke