Salin Artikel

Bupati Mengaku Tak Tahu soal "Fee" untuk Urus DAK Pegunungan Arfak

Yosias bersaksi untuk Natan, terdakwa kasus dugaan suap terkait DAK tersebut.

"Apakah terkait DAK APBN-P, pernah Pak Natan menyampaikan ada fee yang harus dikeluarkan agar berhasil pengusulan yang perubahan?" tanya jaksa KPK Wawan Yunarwanto di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Senin (23/9/2019).

"Tidak pernah," jawab Yosias.

Ia juga mengaku tak tahu Natan berkoordinasi dengan dua pengusaha bernama Nicolas Tampang Allo dan Sovian Lati Lipu untuk mengurus DAK tersebut.

Atas jawaban itu, jaksa Wawan mengingatkan bahwa Yosias sudah disumpah sebelum persidangan.

"Saudara sudah disumpah ya, sudah diingatkan, sampaikan (keterangan) yang benar. Betul tidak tahu?" tanya jaksa Wawan.

"Jujur kalau urusan itu saya tidak tahu kalau urusannya seperti pengurusan di pusat seperti apa saya tidak tahu. Kalau proposal saya tahu, saya tanda tangani, saya juga tanda tangan surat-surat," jawab Yosias.

Menurut Yosias, Natan kerap tak berkoordinasi dengan dirinya dalam pelaksanaan tugas. Natan, kata dia, juga beberapa kali pergi ke Jakarta tanpa sepengetahuan dan izin dari dirinya.

Meski demikian, ia mengaku pernah menandatangani suatu surat perintah tugas untuk Natan berangkat ke Jakarta.

"Yang bersangkutan bilang ada urusan, dana DAK. Selebihnya saya tidak tahu. Saya hanya sampaikan kalau memang ada urusan oke, kalau tidak mohon tinggal di kabupaten kita ini, menjalankan pemerintahan, melayani masyarakat, jadi jangan telalu pergi meninggalkan tugas," kata dia.

Dalam kasus ini, Natan Pasomba didakwa menyuap anggota Komisi XI DPR Sukiman sebesar Rp 2,65 miliar dan 22.000 dollar Amerika Serikat (AS).

Menurut jaksa, suap itu dilakukan Natan bersama-sama Yosias serta dua rekanan Dinas PU Pegunungan Arfak bernama Nicolas Tampang Allo dan Sovian Lati Lipu.

Pada pekan pertama Agustus 2017, Sukiman menerima Rp 500 juta; pekan kedua Agustus 2017 sebesar 250 juta; pekan ketiga Agustus 2017 sebesar Rp 200 juta dan 22.000 dollar AS.

Pada bulan September 2017 sebesar Rp 500 juta dan pada bulan Desember 2017 sebesar Rp 500 juta.

Menurut jaksa, pemberian ini ditujukan agar Sukiman membantu pengurusan alokasi anggaran DAK untuk Pegunungan Arfak yang bersumber dari APBN Perubahan Tahun Anggaran 2017.

https://nasional.kompas.com/read/2019/09/23/16281171/bupati-mengaku-tak-tahu-soal-fee-untuk-urus-dak-pegunungan-arfak

Terkini Lainnya

Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP dan SMA di PPDB 2024

Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP dan SMA di PPDB 2024

Nasional
Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Nasional
Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Nasional
Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Nasional
Jokowi Kembali Ingatkan Agar Anggaran Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

Jokowi Kembali Ingatkan Agar Anggaran Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

Nasional
Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

Nasional
Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Nasional
Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Nasional
Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak 'Heatwave'

Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak "Heatwave"

Nasional
Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar Tapi dari Bawah

Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar Tapi dari Bawah

Nasional
Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Nasional
Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Nasional
BMKG Sebut Udara Terasa Lebih Gerah karena Peralihan Musim

BMKG Sebut Udara Terasa Lebih Gerah karena Peralihan Musim

Nasional
Disebut Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer, Bea Cukai Berikan Tanggapan

Disebut Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer, Bea Cukai Berikan Tanggapan

Nasional
Profil Eko Patrio yang Disebut Calon Menteri, Karier Moncer di Politik dan Bisnis Dunia Hiburan

Profil Eko Patrio yang Disebut Calon Menteri, Karier Moncer di Politik dan Bisnis Dunia Hiburan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke