Salin Artikel

Pakar Digital: Aksi Mahasiswa Pengaruhi Viralnya Penolakan RKUHP di Medsos

Hal itu ia ungkapkan merujuk hasil analisanya menggunakan teknologi buatannya yang bernama Drone Emprit. Teknologi ini memantau dan mengelompokkan percakapan di Twitter.

"Titik viral protes RKUHP ini ditandai oleh aksi mahasiswa di DPR yang kemudian diikuti percakapan di Twitter dengan tagar #MahasiswaBergerak," ujar Ismail saat dihubungi Kompas.com, Jumat (20/9/2019).

Ismail menjelaskan, viralnya penolakan RKUHP di Twitter tersebut mengalami puncaknya saat mahasiswa menggelar aksi massa.

Sebelum itu, ia menyebut warganet tidak banyak yang mengetahui soal pasal-pasal RKUHP yang kontroversial.

"Saya sudah memantau percakapan RKUHP ini dari 13 September. Hingga hari ini, viralnya penolakan RKUHP mengalami puncaknya pada 19 September karena mahasiswa turun ke jalan. Kalau mereka enggak turun ke jalan, pasti tidak viral dan banyak warganet yang tidak tahu terkait masalah ini," paparnya kemudian.

Ismail menerangkan, dari perbandingan tren tagar #MahasiswaBergerak dengan RKUHP, terlihat jelas bahwa tanpa adanya gerakan mahasiswa, RKUHP akan tetap landai dan tak terdengar oleh publik.

Ia menjelaskan, pada 16 September, percakapan penolakan RKUHP di Twitter sebanyak 31.520 cuitan. Namun, setelah mahasiswa turun ke jalan diikuti tagar #MahasiswaBergerak, cuitan penolakan RKUHP sampai 113.216 percakapan.

"Jadi memang trigger viralnya penolakan RKUHP di Twitter itu karena aksi mahasiswa. Itu sangat signifikan dan trennya masih naik, jadi mahasiswa punya peranan penting terhadap masalah ini," ungkapnya.

Adapun RKUHP menjadi perbincangan terkini oleh warganet karena terdapam ragam pasal yang kontroversial.

Pasal-pasal kontroversial tersebut di antaranya seperti delik penghinaan terhadap presiden/wakil presiden (Pasal 218-220), delik penghinaan terhadap lembaga negara (Pasal 353-354), serta delik penghinaan terhadap pemerintah yang sah (Pasal 240-241).

https://nasional.kompas.com/read/2019/09/20/19260921/pakar-digital-aksi-mahasiswa-pengaruhi-viralnya-penolakan-rkuhp-di-medsos

Terkini Lainnya

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke