Salin Artikel

Dirut Pupuk Indonesia Anggap Bowo Sidik Teman Dekat Petinggi PT HTK

Hal itu diungkapkan Aas saat bersaksi untuk Bowo Sidik, terdakwa kasus dugaan suap terkait kerja sama pekerjaan pengangkutan dan atau sewa kapal antara PT HTK dan PT Pupuk Indonesia Logistik (PT Pilog).

Sekitar akhir 2017 atau awal 2018, menurut Aas, Bowo mengajak sejumlah pejabat PT HTK menemui dirinya di kantor. Aas mengakui Bowo sebelumnya sudah meminta dirinya bisa menemui pejabat PT HTK.

"Saat Pak Bowo datang di Pupuk Indonesia, saya menganggapnya Pak Bowo teman dekat dari (petinggi) Humpuss. Saya menganggap kehadirannya sebagai orang dekat. Dekatnya dengan siapa saya enggak tahu, kan pasti ini teman-teman Pak Bowo-lah," kata Aas di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Rabu (28/8/2019).

Menurut Aas, Bowo saat itu mendampingi Komisaris PT HTK Theo Lekatompessy, Direktur PT HTK Taufik Agustono, dan Marketing Manager PT HTK Asty Winasti.

Sementara Aas mengaku didampingi Direktur Pemasaran PIHC Achmad Tossin.

"Pak Bowo menyampaikan ini teman-teman mau ada kerja sama pinjam-meminjam kapal. Di dalam pertemuan itu tidak banyak dibahas teknis ya karena hanya menyampaikan itu. Saya juga banyak bicaranya sama Pak Theo karena teman lama," kata Aas.

Saat berbicara dengan Theo, Aas mengaku tak menyinggung soal kerja sama, tetapi soal pertemanannya dengan Theo.

"Membicarakan pertemuan-pertemuan masa lalu saja karena saya kan juga tidak bisa mutuskan apa-apa karena masalah kapal ini kan bukan kewenangan kami, itu anak perusahaan, PT Pilog," ujar dia.

Di akhir pertemuan ia berjanji akan menyampaikan permohonan itu ke Direktur Utama PT Pilog Ahmadi Hasan.

"Setelah pulang, saya bilang ke Pak Tossin tolong cek dijajaki apakah kerja sama ini bisa menguntungkan. Prinsipnya saya mendukung selama menguntungkan Pilog, dan jadi keuntungan Holding juga, dan semua harus sesuai aturan berlaku. Semua diserahkan ke Pak Tossin," papar Aas.

Dalam kasus ini, Bowo didakwa menerima suap sebesar 163.733 dollar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp 2,3 miliar dan uang tunai Rp 311,02 juta secara bertahap.

Suap itu diberikan oleh Marketing Manager PT HTK Asty Winasti atas sepengetahuan Direktur PT HTK Taufik Agustono.

Pemberian uang itu dimaksudkan agar Bowo membantu PT HTK mendapatkan kerja sama pekerjaan pengangkutan dan atau sewa kapal dengan PT Pilog. Perjanjian itu terkait distribusi amonia.

https://nasional.kompas.com/read/2019/08/28/15224871/dirut-pupuk-indonesia-anggap-bowo-sidik-teman-dekat-petinggi-pt-htk

Terkini Lainnya

Sejarah Hari Buku Nasional

Sejarah Hari Buku Nasional

Nasional
Tanggal 15 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 15 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
UPDATE BNPB: 19 Orang Meninggal akibat Banjir Bandang di Agam Sumbar

UPDATE BNPB: 19 Orang Meninggal akibat Banjir Bandang di Agam Sumbar

Nasional
KNKT Investigasi Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Fokus pada Kelayakan Kendaraan

KNKT Investigasi Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Fokus pada Kelayakan Kendaraan

Nasional
Partai Buruh Berniat Gugat Aturan Usung Calon Kepala Daerah ke MK

Partai Buruh Berniat Gugat Aturan Usung Calon Kepala Daerah ke MK

Nasional
Cerita Sulitnya Jadi Ketua KPK, Agus Rahardjo: Penyidik Tunduk ke Kapolri, Kejaksaan, Sampai BIN

Cerita Sulitnya Jadi Ketua KPK, Agus Rahardjo: Penyidik Tunduk ke Kapolri, Kejaksaan, Sampai BIN

Nasional
Jemaah Haji Mulai Diberangkatkan, Fahira Idris: Semoga Sehat, Selamat, dan Mabrur

Jemaah Haji Mulai Diberangkatkan, Fahira Idris: Semoga Sehat, Selamat, dan Mabrur

Nasional
Jemaah Haji Gelombang Pertama Tiba di Madinah, Disambut Meriah

Jemaah Haji Gelombang Pertama Tiba di Madinah, Disambut Meriah

Nasional
Jokowi Diminta Tak Cawe-cawe Pemilihan Capim KPK

Jokowi Diminta Tak Cawe-cawe Pemilihan Capim KPK

Nasional
PBNU: Pratik Haji Ilegal Rampas Hak Kenyamanan Jemaah

PBNU: Pratik Haji Ilegal Rampas Hak Kenyamanan Jemaah

Nasional
Prabowo Disebut Bisa Kena Getah jika Pansel Capim KPK Bentukan Jokowi Buruk

Prabowo Disebut Bisa Kena Getah jika Pansel Capim KPK Bentukan Jokowi Buruk

Nasional
Gerindra Dorong Penyederhanaan Demokrasi Indonesia: Rakyat Tak Harus Berhadapan dengan TPS

Gerindra Dorong Penyederhanaan Demokrasi Indonesia: Rakyat Tak Harus Berhadapan dengan TPS

Nasional
Sekjen Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan Tuntas Sebelum Pelantikan Prabowo

Sekjen Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan Tuntas Sebelum Pelantikan Prabowo

Nasional
Pimpinan Komisi X Bantah Pernyataan Stafsus Jokowi soal Banyak Keluarga dan Orang Dekat DPR Menerima KIP Kuliah

Pimpinan Komisi X Bantah Pernyataan Stafsus Jokowi soal Banyak Keluarga dan Orang Dekat DPR Menerima KIP Kuliah

Nasional
Gerindra Siapkan 4 Kader Maju Pilkada DKI, Ada Riza Patria, Budi Satrio, dan Sara

Gerindra Siapkan 4 Kader Maju Pilkada DKI, Ada Riza Patria, Budi Satrio, dan Sara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke