Hal itu disampaikan Kalla saat membuka Hari Kebangkitan Teknologi Nasional di Lapangan Puputan Margarana Reno, Denpasar, Bali, Rabu (28/8/2019).
"Suatu inovasi hanya bisa bermakna apabila dapat dikomersialkan. Kalau dikomersialkan inovasi tidak bisa dipasarkan itu hanya untuk memenuhi lemari-lemari buku tempat kita menulisnya," ujar Wapres.
Karenanya, Wapres meminta pengusaha juga berperan dalam memasarkan berbagai inovasi yang telah dibuat para ilmuwan dan akademisi.
Kalla juga meminta para ilmuwan dan akademisi tak sekadar membuat penelitian dan inovasi, tetapi juga mendasarkannya dengan kebutuhan masyarakat sehingga bisa dipasarkan.
Ia pun meminta para pimpinan instansi pengembangan teknologi menanamkan budaya inovasi dan belajar di institusinya. Sebab, kata Kalla, terkadang inovasi muncul dari tekanan para atasan di lembaga.
"Pengalaman saya di dalam memajukan industri dan teknologi hanya bisa dengan keseriusan, fokus, dan kadang-kadang marah. Kadang-kadang keras memimpin. Banyak inovasi diciptakan karena tekanan yang keras dari atas," ujar Kalla.
"Karena itulah maka para ilmuwan, para akademisi, para saintis tentunya, bukan karena bekerja karena senang bekerja, tetapi untuk mencapai hasil yang baik. Budaya belajar penting, budaya inovasi ke depan penting," lanjut dia.
https://nasional.kompas.com/read/2019/08/28/14282761/wapres-inovasi-harus-bisa-dipasarkan-kalau-tidak-percuma