Ia menilai, sosok Sutopo sebagai pahlawan kemanusiaan yang turut membesarkan nama BNPB. Menurutnya, prestasi dan penghargaan yang diraih BNPB selama ini adalah karya dan hasil kerja keras Sutopo.
"Beliau telah membesarkan nama BNPB sejak BNPB dilahirkan pada tahun 2008 lalu. Sejumlah prestasi yang telah diraih oleh BNPB adalah karyanya Bapak Topo, termasuk penghargaan dari PBB di Baku, Azerbaijan. Bagi kami, Bapak Topo adalah pahlawan kemanusiaan," kata Doni di kediaman Sutopo di Perumahan Raffles Hills, Depok, Jawa Barat, Minggu (7/7/2019).
Doni pun menilai, Sutopo sebagai sosok pekerja keras dan pantang menyerah walaupun mengidap penyakit kanker paru-paru stadium 4B.
Penyakit kanker paru-paru yang diderita Sutopo tak mematahkan semangatnya untuk memberikan informasi terkait bencana di Indonesia secara cepat dan tepat.
"(Bapak Sutopo) pekerja keras, tidak pernah mengeluh, selalu ingin belajar, dan semangatnya untuk memberikan informasi kepada publik sangat biasa," ujar Doni.
Seperti diketahui, Sutopo meninggal dunia di Guangzhou, China, Minggu pukul 02.20 waktu setempat atau 01.20 WIB.
Ia bertolak ke Guangzhou, China, untuk berobat penyakit kanker paru-paru selama sebulan sejak 15 Juni lalu.
Sutopo telah menjalani serangkaian perawatan kesehatan di sejumlah rumah sakit (RS) karena kanker paru-paru yang diidapnya. Ia divonis kanker paru-paru stadium 4B pada 17 Januari 2018.
Sutopo rencananya dimakamkan di Boyolali, Jawa Tengah, esok hari.
https://nasional.kompas.com/read/2019/07/07/12432481/doni-monardo-bapak-sutopo-berjasa-besarkan-nama-bpnb