Salin Artikel

Ikatan Keluarga Besar UI Usul DPR Bentuk Pansus untuk Kasus Kerusuhan 22 Mei

Perwakilan Ikatan Keluarga Besar UI, Marwan Batubara mengatakan kerusuhan 21-22 Mei menyebabkan jatuhnya korban sebanyak 10 orang meninggal dunia, sebanyak 30 orang masih hilang dan ratusan masih ditahan.

"Orang 31 orang hilang dan ratusan orang ditangkap," kata Marwan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (21/6/2019).

Marwan mengatakan, dalam tuntutannya, pihaknya meminta DPR untuk membentuk pansus khusus untuk menyelidiki kasus kerusuhan 21-22 Mei serta Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) untuk melakukan investigasi terhadap kerusuhan tersebut.

"Serta meminta pemerintah dan Komnas HAM membentuk TGPF yang menjadi wadah menuntaskan kasus ini melibatkan lintas lembaga termasuk juga dari kalangan independen," ujarnya.

IKB UI juga membawa surat ringkasan dan flashdisk untuk menjadi tindak lanjut oleh DPR.

"Untuk itu, saya merasa ini pelru kami sampaikan secara resmi dan perlunya tindak lanjut apakah itu dari DPR atau pemerintah. Saya menyiapkan surat ringkasan dan flashdisk yang berisi video tentang kasus-kasus kerusuhan 22 Mei tersebut," pungkasnya.

Sementara itu, Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon mengatakan, pihaknya akan menyampaikan tuntutan IKB UI dan GNKR kepada pihak terkait seperti Komnas HAM dan Komisi III DPR untuk ditindak lanjuti.

"Dan juga nanti di dalami oleh Komisi 3. Kita sampaikan juga ke Komisi 3 dan beberapa yang lalu juga sudah kami sampaikan seperti itu. Apalagi ini diikuti oleh flashdisk, ada video, ada dokumen," kata Fadli.

https://nasional.kompas.com/read/2019/06/21/14061401/ikatan-keluarga-besar-ui-usul-dpr-bentuk-pansus-untuk-kasus-kerusuhan-22-mei

Terkini Lainnya

 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke