Dalam sejumlah hitung cepat pilpres dari sejumlah versi lembaga survei, pasangan nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin unggul dibandingkan dengan pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Demokrat merupakan partai yang mengusung Prabowo-Sandiaga.
Sementara itu, dalam hitung cepat pileg, misalnya data Litbang Kompas terkini menunjukkan Demokrat meraih 8,09 persen. Adapun jumlah suara yang masuk dalam hitung cepat Litbang Kompas mencapai 87 persen.
Untuk diketahui, ambang batas parlemen yang berlaku saat ini adalah 4 persen.
"Kalau teman-teman wartawan bertanya bagaimana sikap Demokrat terhadap hasil sementara quick count, baik untuk pilpres maupun pileg, kami tanggapi bahwa kami akan menghormati dan menunggu hasil resmi KPU. Itu langkah terbaik bagi kami semua, termasuk dalam konteks pemilihan legislatif," kata AHY dalam konferensi pers di DPP Demokrat, Rabu (17/4/2019) malam.
AHY menjelaskan, sikap Demokrat menunggu hasil resmi KPU agar mendapatkan gambaran lebih kredibel dan terhindar dari informasi simpang siur.
"Dengan demikian akan mengurangi kesimpangsiuran dalam berita terkait hasil yang diraih di berbagai daerah," kata dia.
Saat ini, kata AHY, Demokrat lebih fokus mengawal penghitungan suara secara rill. Hal itu guna memastikan agar terhindar dari potensi kecurangan.
"Mari kita hargai proses yang berjalan. Kita kawal suara jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak diharapkan, terutama kecurangan yang terjadi di TPS maupun di tempat lain dalam proses penghitungan suara ini," kata dia.
https://nasional.kompas.com/read/2019/04/18/07341081/apa-kata-demokrat-soal-hasil-hitung-cepat-pilpres-dan-pileg