"Kita tidak ingin terjadi perpecahan di negeri ini, kita harus kembali rukun dan merekatkan tali silaturahim," kata AHY dalam konferensi pers di DPP Demokrat, Rabu (17/4/2019).
AHY mengingatkan, persoalan bangsa tak sekadar Pemilu 2019 pada 17 April saja.
Dalam lima tahun ke depan, Indonesia akan menghadapi berbagai tantangan. Oleh karena itu, tantangan itu harus disikapi bersama.
"Lima tahun ke depan tantangannya juga tidak ringan, kita harus bergandengan tangan untuk menghadapi segala tantangan dan perubahan untuk Indonesia lima tahun mendatang," kata dia.
Ia berharap semua pihak untuk menghindari polarisasi akibat perbedaan pilihan politik pada Pemilu 2019.
"Jangan sampai kemudian kita yang begitu heterogen semakin dipisahkan, dibelah, lagi-lagi karena Pemilu," kata AHY.
AHY ingin pasca-pemilu diisi dengan upaya yang mengarah pada rekonsiliasi.
Hal ini dinilai penting guna menjaga kerukunan bangsa. Ia tak ingin Pemilu 2019 justru mempertajam pertikaian.
"Mari kita duduk bersama sebagai bangsa, kembali rukun, kembali membangun suasana yang harmonis dan hentikanlah pertikaian apalagi permusuhan akibat pemilu yang kita lalui bersama," kata AHY.
Ia menegaskan, siapa pun calon pemimpin yang terpilih, mereka harus menjadi pemimpin bagi semua kalangan.
Mereka harus mengesampingkan kepentingan suku, agama, ras dan antargolongan
https://nasional.kompas.com/read/2019/04/18/07235181/ahy-kita-harus-kembali-rukun-dan-rekatkan-tali-silaturahim