Hal itu terlihat dari survei Indo Barometer yang dilakukan pada 15-21 Maret 2019.
Ketiga program tersebut ialah Kartu Sembako Murah, Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah, dan Kartu Pra-kerja.
"Dari data survei, diketahui terkait Kartu Sembako Murah tercatat sebanyak 40,5 persen yang tahu. Terkait KIP Kuliah sebanyak 27 persen yang tahu. Sedangkan terkait Kartu Pra-kerja 27,8 persen yang tahu," ujar peneliti Indo Barometer Hadi Suprapto Rusli di lokasi pemaparan survei di Hotel Century, Senayan, Jakarta, Selasa (2/4/2019).
Bila dirata-ratakan dari jumlah tersebut, kata Hadi, hanya 31,76 persen masyarakat yang mengenal ketiga kartu baru tersebut.
Meski demikian, Hadi mengatakan, masyarakat yang mengetahui tiga kartu baru Jokowi mayoritas setuju dengan ketiganya.
Dari 40,5 persen masyarakat yang kenal dengan Kartu Sembako Murah, sebanyak 89,9 persen menyatakan setuju dengan program tersebut dan 4,9 persen menyatakan tak setuju.
Sedangkan dari 27 persen masyarakat yang mengetahui program KIP Kuliah, sebanyak 85,5 persen diantaranya setuju dan 6,8 persen menyatakan tidak setuju.
"Kemudian dari 27,8 persen masyarakat yang mengetahui program Kartu Pra-kerja, sebanyak 69,2 persen setuju dengan kartu tersebut dan 22,2 persen menyatakan tidak setuju," lanjut Hadi.
Survei ini dilakukan Indo Barometer pada 15-21 Maret di 34 provinsi. Jumlah respondennya mencapai 1.200 orang yang telah memiliki hak pilih dengan margin of error 2,83 persen dan tingkat kepercayaannya 95 persen.
Metode yang digunakan dalam survei ini ialah multistage random sampling. Saat ditanyai sumber dana, Hadi mengatakan survei secara independen oleh Indo Barometer.
https://nasional.kompas.com/read/2019/04/02/15593921/survei-indo-barometer-mayoritas-publik-belum-tahu-tiga-kartu-baru-jokowi