Salin Artikel

Terduga Teroris yang Ditangkap di Klaten Tewas, Diduga Bunuh Diri

Aparat kepolisian menduga YS mengakhiri nyawanya dengan cara menenggak zat kimia keras.

"Saudara Y alias Khodijah sempat dirawat di RS Bhayangkara selama beberapa jam, dokter sudah berupaya, namun Allah berkehendak lain," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (20/3/2019).

Awalnya, setelah ditangkap, YS diperiksa di rutan Polda Metro Jaya, Jakarta. Lalu, aparat menemukan YS dalam kondisi sakit pada Senin (18/3/2019).

Setelah pertolongan pertama tidak membuahkan hasil, aparat melarikan YS ke rumah sakit. Akan tetapi, nyawa YS tidak tertolong.

"Yang bersangkutan ditemukan sudah dalam keadaan sakit di ruang istirahat pemeriksaaan. Melihat kondisi itu, petugas jaga mengambil langkah atau upaya pertolongan pertama," ungkapnya.

"Pertolongan pertama enggak mampu, kemudian dirujuk ke RS Bhayangkara. Dicoba ditolong oleh tim medis ternyata yang bersangkutan tidak tertolong akhirnya meninggal dunia," sambung dia.

Setelah melakukan pemeriksaan, terlihat bahwa organ dalam YS sudah mengalami korosi. Disebutkan pula bahwa organ cerna YS, mulai dari mulut hingga lambung mengalami kerusakan.

Hasil uji laboratorium juga menunjukkan terdapat asam klorida dengan kadar 8,5 persen pada lambung YS. Zat asam klorida, kata Dedi, mudah ditemukan, misalnya pada cairan pembersih.

Polisi masih mendalami peristiwa tersebut dan masih menunggu hasil penyidikan serta olah TKP.

https://nasional.kompas.com/read/2019/03/20/17532571/terduga-teroris-yang-ditangkap-di-klaten-tewas-diduga-bunuh-diri

Terkini Lainnya

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke