Sementara itu, capres nomor urut 02 Prabowo Subianto dinilai seperti sedang berorasi.
Hal itu diungkapkan Manajer Pemantau Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) Alwan Ola Riantoby saat acara diskusi di Kantor Indonesia Corruption Watch (ICW), Jakarta Selatan, Kamis (21/2/2019).
"Jokowi seperti laporan pertanggung jawaban, Prabowo orasi. Debat pertama juga kan gitu, terorisme dan lain-lain, saya lihat cuma paparan-paparan konsep," ungkap Alwan.
Ia menjelaskan, data yang digunakan Jokowi merupakan capaiannya selama mendapuk sebagai pimpinan negara.
Di sisi lain, Prabowo dikatakannya seperti berorasi karena tak menghadirkan data untuk memunculkan pembanding dari data yang diungkapkan Jokowi.
Alwan pun menyarankan kubu Prabowo menggunakan data dari organisasi non-pemerintah atau Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), yang tak selalu sejalan dengan data pemerintah.
Selain dapat mengimbangi data yang disampaikan Jokowi sebagai petahana, langkah itu juga dinilai dapat memberi pendidikan politik kepada publik.
"02 harusnya bisa memanfaatkan data dari teman-teman NGO dan CSO, dari pegiat lingkungan, dari agraria, saya kira mereka miliki data tidak selamanya linier dengan apa yang dilakukan oleh pemerintah, ini bisa jadi second opinion, bisa dimunculkan sebagai pendidikan politik," terangnya.
Debat kedua pilpres digelar Minggu (17/2/2019) malam, dengan mengangkat tema energi, pangan, infrastruktur, sumber daya alam, dan lingkungan hidup. Dalam debat itu hanya calon presiden yang beradu argumen, program, dan gagasan.
https://nasional.kompas.com/read/2019/02/22/11083541/debat-kedua-jokowi-seperti-ungkapkan-lpj-prabowo-seperti-orasi