"Terkait saya, Putra, dan Tina, memang semua anggota TKN, kebetulan dulu di televisi, ya sedikit-sedikit memberi masukan terkait tampilan di layar biar yang sudah mantap semakin mantap," ujar Meutya ketika dikonfirmasi, Selasa (8/1/2019).
Masukan yang diberikan bukan terkait konten debat, melainkan hal-hal teknis seperti pengaturan waktu berbicara. Dalam debat nanti, Jokowi-Ma'ruf harus bisa menyampaikan jawabannya dengan efektif sesuai durasi yang tersedia.
Selain itu, Jokowi-Ma'ruf juga harus memerhatikan bahasa tubuh atau gerak tubuh selama debat berlangsung.
"Karena berbicara cukup panjang ya dua jam lebih di depan kamera, tetap berbeda dengan public speaking biasa," kata Meutya.
Anggota TKN Jokowi-Ma'ruf lain juga memperkuat persiapan debat ini. Selain tiga mantan penyiar itu, ada juga Ipang Wahid, Arya Sinulingga, dan Usman Kansong. Kemudian ada juga Abdul Kadir Karding, Aria Bima, Fiki Satari, dan Lukman Edy.
Meutya mengatakan pada dasarnya Jokowi dan Ma'ruf sudah memiliki kemampuan yang baik. Tidak ada persiapan khusus terkait cara komunikasi keduanya. Tim juga tidak melakukan simulasi serius.
"Pilihan diksi biasanya Pak Jokowi juga malah yang lebih fasih, beliau kan memang sudah punya kemampuan komunikasi yang baik," kata dia.
Adapun, debat Pilpres 2019 akan digelar sebanyak lima kali. Debat pertama rencananya digelar pada 17 Januari 2019.
Pesertanya adalah pasangan calon presiden dan calon wakil presiden. Tema yang diangkat yaitu hukum, HAM, korupsi, dan terorisme.
Debat pertama akan disiarkan empat lembaga penyiaran, yaitu TVRI, RRI, KOMPAS TV, dan RTV.
https://nasional.kompas.com/read/2019/01/08/20530141/persiapan-debat-pilpres-mantan-penyiar-beri-masukan-kepada-jokowi-maruf