Dari 29 orang itu, 28 di antaranya mengalami luka ringan dan 1 orang mengalami luka berat.
"Hari ini dari tim polair sudah evakuasi korban yang ada di wilayah perairan. Ada 29 orang yang berhasil diselematkan," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Humas Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta, Senin (24/12/2018).
Dedi menyebutkan, 29 orang tersebut terdiri dari 26 berjenis kelamin laki-laki dan 3 perempuan.
"Mereka ditemukan oleh tim di wilayah perairan selat Lampung dan Banten. Sekarang kami masih bekerja terus, menyisir di pinggiran dan tengah laut," lanjut Dedi.
Dedi mengatakan, tim polair kepolisian kini telah mengerahkan lima kapal yang bekerja sama dengan Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI.
"Bersama Bakamla kami juga menyisir wilayah Selat Sunda," kata Dedi.
Sebelumnya, kepolisian juga sudah mengerahkan 1.500 personel dan 303 personil Brimob yang memiliki kualifikasi dalam kemampuan pencarian dan penyelamatan.
Adapun hingga Senin (24/12/2018) pukul 07.00 WIB, berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), tsunami di Selat Sunda telah mengakibatkan 281 orang meninggal dunia, 1.016 orang luka-luka, 57 orang hilang dan 11.687 orang mengungsi.
Kerusakan fisik meliputi 611 unit rumah rusak, 69 unit hotel-vila rusak, 60 warung-toko rusak, dan 420 perahu-kapal rusak.
Korban dan kerusakan ini terdapat di 5 kabupaten terdampak yang terletak Provinsi Banten dan Lampung yang berdekatan dengan pesisir Selat Sunda, yaitu Pandeglang, Serang, Lampung Selatan, Tanggamus, dan Pesawaran.
https://nasional.kompas.com/read/2018/12/24/16120071/tim-kepolisian-selamatkan-29-korban-tsunami-di-perairan-selat-sunda