Salin Artikel

Terobosan Trenggalek untuk Capai SDGs, Mulai dari Smart Regency hingga Rekrut Difabel

Sebaliknya, adopsi tersebut justru akan membuat pembangunan daerah menjadi terfokus pada 17 tujuan dalam agenda SDGs.

"Sebenarnya melokalisasi SDGs itu bukan sesuatu yang baru. SDGs itu tidak akan menghambat, tetapi malah membantu kita, mendorong kita makin fokus di 17 tujuan SDGs itu," ujar pria yang akrab disapa Mas Ipin, saat acara Konferensi SDGs, di Hotel Fairmont, Jakarta Pusat, Selasa (18/12/2018).

SDGs merupakan agenda global Perserikatan Bangsa-Bangsa guna mendorong pembangunan berkelanjutan untuk mengatasi kemiskinan, kesenjangan, dan perubahan iklim, dalam bentuk aksi nyata yang dicanangkan melalui Resolusi PBB pada 21 Oktober 2015.

Mas Ipin pun menintegrasikan agenda SDGs tersebut ke dalam program di daerahnya, atau yang ia sebut sebagai gerakan.

"Kenapa gerakan? Karena saya rasa government tidak boleh sok kepedean mau nyelesaiin semua masalah, tidak mungkin," katanya.

"Makanya sekarang kita campaign movement sehingga semua bisa ikut dalam gerakan itu," imbuh dia.

Terdapat lima gerakan yang menjadi prioritas mereka. Pertama adalah Smart Regency. Mas Ipin ingin agar kabupatennya menjadi pintar, termasuk warganya, pemerintahannya, dan komunitasnya.

Ia juga ingin agar Indeks Pembangunan Manusia (IPM) serta Indeks Pembangunan Gender di daerahnya memperoleh hasil yang tinggi.

Kemudian, mereka juga ingin membangun infrastruktur melalui program Trenggalek Membangun. Infrastruktur, kata Mas Ipin, memberikan akses sehingga merupakan salah satu aset untuk berdaulat.

Dari segi ekonomi, mereka ingin memajukan industri pertanian dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) melalui program Pertanian Terpadu Plus dan Trenggalek Gemilang (Gerakan Mutu Industri Cemerlang).


Terakhir, Trenggalek memiliki GERTAK (Gerakan Tengok Bawah Masalah Kemiskinan), yang menjadi platform bagi mereka untuk mengkampanyekan SDGs.

"Jadi SDGs itu ketika kita komunikasi ke bawah dengan platform GERTAK, karena mayoritas masyarakat kami religius, kami ngomgnya 'Pak, kalau katanya Pak Kiai, kalau lihat amal ibadah lihatlah ke atas, tapi kalau lihat dunia lihatlah ke bawah biar kita bersyukur'," jelas Mas Ipin.

Menurutnya, gerakan tersebut sukses memantik partisipasi masyarakat untuk terlibat dalam program di daerah tersebut.

Tak hanya dalam program, Trenggalek juga sudah memiliki Sekretariat SDGs. Mas Ipin menuturkan, Sekretariat SDGs muncul untuk memudahkan pemecahan persoalan di Trenggalek.

Sebab, sekretariat tersebut memudahkan mereka melakukan koordinasi dengan kementerian atau institusi terkait karena sudah berada di bawah satu naungan dan berlokasi di satu kantor.

"Di dalam Sekretariat SDGs itu duduk semua pemangku kepentingan, mulai dari fasilitator program dari seluruh kementerian lembaga, pendamping PKH, penggerak desa, BPJS, kita sekarang lebih gampang untuk melakukan pengorganisasian," jelas dia.

Dalam sekretariat tersebut, mereka juga merekrut kaum difabel agar solusi dan program dapat tepat sasaran serta sesuai kebutuhan.

Persoalan dana, Mas Ipin mengatakan bahwa sumbernya berasal dari Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), Badan Wakaf, dan Forum Forum Coorporate Sosial (CSR).

Dana tersebut juga diaudit oleh auditor independen sehingga Mas Ipin berharap tak ada potensi kecurangan atau korupsi dana itu.

https://nasional.kompas.com/read/2018/12/19/10022091/terobosan-trenggalek-untuk-capai-sdgs-mulai-dari-smart-regency-hingga-rekrut

Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke