Salin Artikel

Pemilu 2019 Disebut yang Paling Berat dalam Sejarah

Hal itu diukur dari sejumlah kompleksitas yang ada, sebagai akibat dari sistem pemilu yang digelar secara serentak yakni memilih presiden dan wakil presiden serta anggota DPR, DPD, dan DPRD dalam satu waktu.

Akibatnya, muncul beberapa tantangan yang harus dihadapi KPU untuk dapat menyelenggarakan pemilu dengan baik.

Salah satu tantangan adalah mengenai sistem teknis penyelenggaran pemilu. Hal ini berkaitan dengan ketersediaan logistik pemilu, seperti surat suara, kotak suara, hingga bilik suara.

"Bisa dibayangkan, ada 300-an ribu calon yang berkompetisi untuk merebut 30 ribu posisi," kata Titi dalam Refleksi Akhir Tahun 'Kesiapan KPU Menyelenggarakan Pemilu Serentak 2019' di kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (18/12/2018).

"Kemudian dengan surat suara yang terdiri dari 2.000 lebih desain, itu bukan pekerjaan yang mudah. Surat suara yang harus dicetak pun hampir 1 miliar," sambungnya.

Titi mengatakan, KPU juga punya tantangan untuk membantu publik mendapatkan informasi yang benar berkaitan dengan proses pemilu.

Hal ini penting supaya publik tidak terjebak dari kebohongan dan pengaruh yang menyesatkan mengenai pilihan dalam politik.

"Karena kan sekarang kita di tengah masyarakat yang terdikotomi di antara dua kekuatan politik besar. Kalau tidak (paslon nomor urut) 01 ya 02," ujar Titi.

KPU, kata Titi, punya tantangan untuk membangun narasi sebagai lembaga penyelenggara pemilu yang netral, independen, dan mandiri.

Terakhir, tantangan terbesar KPU adalah untuk memastikan profesionalisme kinerja seluruh jajarannya. Bisa dipastikan, pemilu yang baik tak akan terlaksana jika penyelenggara bekerja berantakan.

Titi berharap, KPU memberikan pelatihan yang cukup dan memadai untuk para penyelenggara pemilu, dari tingkat pusat hingga kelurahan maupun TPS.

"Jadi tantangan 2019 itu sangat luar biasa dari sisi teknis, dari sisi sistem, jumlah calon, jumlah pemilih, belum lagi kompetisi yang terbelah," tandas Titi.

https://nasional.kompas.com/read/2018/12/18/14591651/pemilu-2019-disebut-yang-paling-berat-dalam-sejarah

Terkini Lainnya

 Saksi Ungkap Direktorat di Kementan Wajib Patungan untuk Kebutuhan SYL

Saksi Ungkap Direktorat di Kementan Wajib Patungan untuk Kebutuhan SYL

Nasional
Pertamina Patra Niaga Akan Tetap Salurkan Pertalite sesuai Penugasan Pemerintah

Pertamina Patra Niaga Akan Tetap Salurkan Pertalite sesuai Penugasan Pemerintah

Nasional
Menteri KKP Targetkan Tambak di Karawang Hasilkan 10.000 Ikan Nila Salin Per Tahun

Menteri KKP Targetkan Tambak di Karawang Hasilkan 10.000 Ikan Nila Salin Per Tahun

Nasional
KPK Percaya Diri Gugatan Praperadilan Karutan Sendiri Ditolak Hakim

KPK Percaya Diri Gugatan Praperadilan Karutan Sendiri Ditolak Hakim

Nasional
Soal Kasus Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, KPK Diminta Evaluasi Teknis OTT

Soal Kasus Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, KPK Diminta Evaluasi Teknis OTT

Nasional
Kaesang Didorong Maju Pilkada Bekasi, Jokowi: Tanyakan PSI, itu Urusan Partai

Kaesang Didorong Maju Pilkada Bekasi, Jokowi: Tanyakan PSI, itu Urusan Partai

Nasional
Mahfud Khawatir Korupsi Makin Banyak jika Kementerian Bertambah

Mahfud Khawatir Korupsi Makin Banyak jika Kementerian Bertambah

Nasional
Persiapan Operasional Haji 2024, 437 Petugas Diterbangkan ke Arab Saudi

Persiapan Operasional Haji 2024, 437 Petugas Diterbangkan ke Arab Saudi

Nasional
Jokowi Tegaskan Jadwal Pilkada Tak Dimajukan, Tetap November 2024

Jokowi Tegaskan Jadwal Pilkada Tak Dimajukan, Tetap November 2024

Nasional
Setelah Geledah Kantornya, KPK Panggil Lagi Sekjen DPR Indra Iskandar

Setelah Geledah Kantornya, KPK Panggil Lagi Sekjen DPR Indra Iskandar

Nasional
Menteri KP: Lahan 'Idle' 78.000 Hektar di Pantura Bisa Produksi 4 Juta Ton Nila Salin Setiap Panen

Menteri KP: Lahan "Idle" 78.000 Hektar di Pantura Bisa Produksi 4 Juta Ton Nila Salin Setiap Panen

Nasional
Istana Sebut Pansel Capim KPK Diumumkan Mei ini

Istana Sebut Pansel Capim KPK Diumumkan Mei ini

Nasional
Deret 9 Kapal Perang Koarmada II yang Dikerahkan dalam Latihan Operasi Laut Gabungan

Deret 9 Kapal Perang Koarmada II yang Dikerahkan dalam Latihan Operasi Laut Gabungan

Nasional
Jumlah Kementerian sejak Era Gus Dur hingga Jokowi, Era Megawati Paling Ramping

Jumlah Kementerian sejak Era Gus Dur hingga Jokowi, Era Megawati Paling Ramping

Nasional
Jokowi Sebut Ada 78.000 Hektar Tambak Udang Tak Terpakai di Pantura, Butuh Rp 13 Triliun untuk Alih Fungsi

Jokowi Sebut Ada 78.000 Hektar Tambak Udang Tak Terpakai di Pantura, Butuh Rp 13 Triliun untuk Alih Fungsi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke