Salin Artikel

Waspadai Penipuan via Telepon yang Mengatasnamakan Bea dan Cukai

KOMPAS.com - Saat ini beredar modus penipuan melalui panggilan telepon yang mengatasnamakan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI.

Dilansir dari akun Twitter Ditjen Bea Cukai, @beacukaiRI, pihaknya mengunggah rekaman berupa modus penipuan melalui panggilan yang mengatasnamakan Ditjen Bea dan Cukai.

Kepala Subdirekorat Komunikasi dan Publikasi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Deni Surjantoro menegaskan bahwa modus penipuan melalui telepon sudah sering terjadi.

"Sebenarnya modus-modusnya hampir sama. Selain lelang, juga modus barang yang ditahan, biasanya modus mengenai orang diwajibkan membayar sejumlah uang karena ada tagihan dan segala macam," ujar Deni saat dihubungi Kompas.com, Senin (3/12/2018).

Menurut Deni, Ditjen Bea dan Cukai telah beberapa kali mendapat laporan mengenai modus-modus penipuan seperti ini.

Adapun beberapa laporan diterima melalui call center 1500225 dan pesan yang dikirimkan ke akun Twitter Bea dan Cukai.

Selain itu, Deni melanjutkan, jika ada laporan lain mengenai penipuan, masyarakat juga diimbau untuk tetap waspada dan jika ragu mengenai informasi yang mengatasnamakan Ditjen Bea dan Cukai bisa menghubungi pihak yang bersangkutan.

"Kami ada contact center di 1500225, selain itu ada social media kami di Twitter @bravobeacukai atau @beacukaiRI, nanti kami pastikan informasi yang didapat itu benar atau tidaknya," ujar Deni.

Deni juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak mudah percaya terhadap pemberitaan lelang, barang yang ditahan, transfer sejumlah uang yang mengatasnamakan Ditjen Bea dan Cukai.

https://nasional.kompas.com/read/2018/12/03/13512131/waspadai-penipuan-via-telepon-yang-mengatasnamakan-bea-dan-cukai

Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke