Salin Artikel

Banyak Anak di Acara Jokowi Lantik Relawan, Ini Penjelasan Panitia

Pantauan Kompas.com di lokasi, warga menggunakan topeng Jokowi yang telah dibagikan oleh panitia acara.

Mereka juga mengenakan jaket hitam berlogo PDI-P di bagian depan. Sementara di bagian belakang terdapat gambar wajah Adian Napitupulu, pembina organisasi Pospera sekaligus politisi PDI-P.

Banyak warga yang datang dengan membawa anak-anak. Padahal, pelibatan anak dalam kegiatan politik secara tegas dilarang dalam Undang-undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak.

Pasal 15 menyebutkan, setiap anak berhak untuk memperoleh perlindungan dari penyalahgunaan dalam kegiatan politik.

Linda (26), mengaku turut membawa anaknya yang masih berusia lima tahun karena tidak ada yang menjaganya di rumah.

"Suami saya masih kerja," kata Linda.

Warga Sentul ini mengaku datang ke acara tersebut karena diajak tetangganya. Ia mengaku tertarik datang karena lokasi acara di kawasan pergudangan Olympic Bogorindo Sentul tidak terlalu jauh dari rumahnya.

Linda mengaku tidak tahu bahwa ada larangan melibatkan anak dalam kegiatan politik.

"Saya ikut-ikutan saja karena diajak," ujarnya.

Sementara itu, Humas Pospera Mustar Bona Ventura mengaku sudah mengimbau agar warga yang hadir tidak membawa anak-anak. Namun, menurut Bona, dia tidak bisa melarang warga yang sudah terlanjur datang dengan membawa anak-anak mereka.

"Sudah ada imbauan, dilarang bawa bayi, dilarang bawa anak kecil. Tidak ada toleransi sebenarnya. Tapi karena ada warga setempat, terus hujan di luar juga," kata Bona.

"Pak RW, Pak lurah juga kan kewalahan menahan warganya yang mau hadir datang kesini," tambah dia.

https://nasional.kompas.com/read/2018/11/27/19255471/banyak-anak-di-acara-jokowi-lantik-relawan-ini-penjelasan-panitia

Terkini Lainnya

Polri Serahkan Kasus TPPU Istri Fredy Pratama ke Kepolisian Thailand

Polri Serahkan Kasus TPPU Istri Fredy Pratama ke Kepolisian Thailand

Nasional
Evaluasi Arus Mudik, Jokowi Setuju Kereta Api Jarak Jauh Ditambah

Evaluasi Arus Mudik, Jokowi Setuju Kereta Api Jarak Jauh Ditambah

Nasional
Prajurit TNI AL Tembak Sipil di Makassar, KSAL: Proses Hukum Berjalan, Tak Ada yang Kebal Hukum

Prajurit TNI AL Tembak Sipil di Makassar, KSAL: Proses Hukum Berjalan, Tak Ada yang Kebal Hukum

Nasional
Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

Nasional
Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

Nasional
Soal Kekerasan di STIP, Menko Muhadjir: Itu Tanggung Jawab Institusi

Soal Kekerasan di STIP, Menko Muhadjir: Itu Tanggung Jawab Institusi

Nasional
Pertamina Goes To Campus 2024 Dibuka, Lokasi Pertama di ITB

Pertamina Goes To Campus 2024 Dibuka, Lokasi Pertama di ITB

Nasional
Demokrat Sudah Beri Rekomendasi Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jawa Timur

Demokrat Sudah Beri Rekomendasi Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jawa Timur

Nasional
14 Negara Disebut Akan Ambil Bagian dalam Super Garuda Shield 2024

14 Negara Disebut Akan Ambil Bagian dalam Super Garuda Shield 2024

Nasional
Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

Nasional
Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Nasional
Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

Nasional
SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

Nasional
Jaksa KPK Sebut Nilai Total Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh Capai Rp 62,8 M

Jaksa KPK Sebut Nilai Total Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh Capai Rp 62,8 M

Nasional
Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta 'Rest Area' Diperbanyak

Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta "Rest Area" Diperbanyak

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke