Kepala Polres Mojokerto AKBP Sigit Dany Setiono mengatakan, pembuat hoaks tersebut harus dimintai pertanggungjawaban.
"Iya (kami cari), perlu dipertegas dan harus dituntaskan sampai yang bersangkutan juga bertanggung jawab apakah di luar hukum atau di jalur hukum," ujar Sigit kepada Kompas.com, Minggu (18/11/2018).
Sigit mengatakan, tidak sulit bagi polisi untuk mencari pengunggah pertama hoaks tersebut. Informasi yang dia terima saat ini adalah hoaks tersebut bukan diunggah oleh warga Jawa Timur.
Adapun, kegiatan tersebut merupakan peringatan Hari Santri Nasional di Sekolah Polisi Negara Jawa Timur di Mojokerto.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Mantan Kapolda Jawa Timur Komjen (Purn) Anton Bachrul Alam. Acara itu dihadiri 711 siswa SPN.
"Jadi itu kegiatannya kegiatan periodik, ada kegiatan pembukaan pendidikan bertepatan dengan Hari Santri," ujar Sigit.
Hoax yang beredar
Salah satu akun Facebook mengunggah sebuah foto yang memperlihatkan beberapa anggota kepolisian tengah duduk berkumpul di sebuah aula.
Foto ini dilengkapi dengan keterangan bahwa para polisi itu siap mendukung salah satu pasangan calon presiden dan wakilnya, yaitu Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.
Namun, Polri memastikan bahwa narasi yang beredar menyertai foto tersebut hoaks.
Dalam foto tersebut, terlihat petugas kepolisian berseragam dinas duduk rapi di sebuah aula. Para polisi tersebut mengenakan peci berwarna putih.
Akun Facebook itu memberi keterangan sebagai berikut:
"Dapat dri grub suruh nyebarin biar merinding penjilat2 yg main curang.
KAMI POLRI SIAP MENGAWAL SUARA PRABOWO-SANDI DI PILPRES 2019. DEMI MENJAGA KEAMANAN NEGARA NKRI BAGAIMANA PENDUKUNG PRABOWO-SANDI APA SIAP MENGAWAL SUARA 02 DEMI MENUJU PERUBAHAN."
Foto ini diunggah pada Senin (12/11/2018) lalu, dan telah dibagikan lebih dari 400 kali.
https://nasional.kompas.com/read/2018/11/18/12163671/kepolisian-cari-penyebar-hoaks-polisi-dukung-salah-satu-capres