Salin Artikel

KNKT Gunakan 4 "Ping Locator" dalam Pencarian CVR Lion Air JT 610

Pesawat jenis Boeing 737 Max 8 itu hilang kontak dan jatuh di perairan Tanjung Karawang, Senin (29/10/2018) pagi.

Wakil Ketua KNKT Haryo Satmiko mengatakan, Tim KNKT yang berada di Kapal Baruna Jaya I mendapat tambahan peralatan satu ping locator dari National Transportation Safety Board (NTSB) Amerika Serikat. Ping locator berfungsi untuk mendeteksi bunyi atau sinyal dari CVR.

Dengan adanya tambahan tersebut, Tim KNKT mengandalkan empat ping locator dalam proses pencarian CVR.

"Saat ini, Tim KNKT di Kapal Baruna Jaya I diperkuat dengan total empat ping locator," ujar Haryo saat memberikan keterangan pers di kantor KNKT, Jakarta Pusat, Jumat (2/11/2018).

Selain itu, lanjut Haryo, Tim KNKT di Kapal Baruna Jaya I juga mendapat tambahan empat investigator untuk membantu proses pencarian.

Dari jumlah itu, dua investigator berasal dari pihak KNKT dan dua lainnya berasal dari NTSB Amerika Serikat.

"Tim KNKT yang berada di Kapal Baruna Jaya I mendapat tambahan tenaga berupa dua investigator KNKT dan dua investigator dari NTSB yang merapat pada pukul 10.00 WIB untuk membantu pencarian CVR," kata Haryo.

CVR merupakan bagian dari kotak hitam pesawat yang berisi rekaman percakapan pilot dan kopilot dengan pusat kendali di darat.

CVR dan Flight Data Recorder (FDR) awalnya menyatu dalam rangkaian black box pesawat.

Namun, saat ditemukan pada Kamis (1/11/2018), FDR Lion Air JT 610 terpisah dari CVR. hal ini disebabkan benturan yang terjadi saat pesawat jatuh di Tanjung Karawang.

https://nasional.kompas.com/read/2018/11/02/19583491/knkt-gunakan-4-ping-locator-dalam-pencarian-cvr-lion-air-jt-610

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke