Salin Artikel

Bertemu Selama 1 Jam, Ini yang Dibicarakan Ma'ruf Amin dan Sri Sultan HB X

Apa yang diperbincangkan keduanya?

Sri Sultan dan Ma'ruf Amin membicarakan pelaksanaan Pilpres 2019 agar tidak merusak keutuhan bangsa.

"Dan dengan pembicaraan dengan Beliau, Beliau banyak berdiskusi tentang berbagai masalah, termasuk tentang demokrasi. Beliau mengharapkan agar demokrasi itu tidak merusak nasionalisme, tidak merusak keutuhan bangsa," kata Ma'ruf, seusai pertemuan.

Ma'ruf mendapat pesan dari Sri Sultan agar dapat menjalankan demokrasi di Indonesia secara proporsional sehingga tidak menimbulkan perpecahan.

Ia mengatakan, hal semacam itu penting untuk didiskusikan sehingga Pilpres 2019 berjalan dengan aman.

"Saya kira itu harapan yang menurut saya sangat penting dalam menjaga keutuhan dan persatuan bangsa. Karena itu dalam Pilpres nanti, jangan sampai upaya ingin menang itu merusak keutuhan, merusak nasionalisme, hanya kita ingin menang. Saya kira itu bagus," lanjut Ma'ruf.

Seusai bertemu Sultan, Ma'ruf menyempatkan diri shalat di Masjid Panepen, Keraton Yogyakarta.

"Bahkan Beliau mengantar saya dan menunggu saya shalat di Masjid Panepen," ujar Ma'ruf.

Masjid yang terletak di Kompleks Kraton Kilen itu biasanya digunakan sebagai tempat berdiam diri para Sultan di Keraton Yogyakarta untuk berdoa dan tempat akad nikah putra-putri mereka.

Sri Sultan bersama Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas dan anak-anaknya menunggui Ma'ruf shalat dan berdoa selama 20 menit.

Setelah itu, Sri Sultan beserta keluarganya mengantar Ma'ruf yang segera bergegas melanjutkan kunjungannya di Yogyakarta menuju Pondok Pesantren Sunan Pandanaran.

"Jadi Alhamdulillah, sangat menyambut dengan baik dan saya merasa gembira disambut dengan hormat sekali," lanjut Ma'ruf.

.

.

.

https://nasional.kompas.com/read/2018/10/15/11212771/bertemu-selama-1-jam-ini-yang-dibicarakan-maruf-amin-dan-sri-sultan-hb-x

Terkini Lainnya

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke