JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah aktivis lingkungan yang tergabung dalam Lembaga Swadaya Masyarakat Generasi Masyarakat Peduli Alam dan Lingkungan Hidup (GEMPAL) mendatangi Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan untuk melakukan audiensi, Senin (8/10/2018).
Ketua Umum Gempal, Ribah Setiawan Rusban mengatakan, kedatangan mereka untuk meminta dukungan Kemenko Polhukam dalam aktivitas di bidang lingkungan hidup.
Menurut dia, ada sejumlah persoalan lingkungan seperti pencemaran lingkungan hidup.
Ribah mencontohkan, di daerah Bekasi, Jawa Barat, ada perusahaan yang telah melanggar aturan dengan membuang hasil limbah secara sembarangan.
“Permasalahannya adalah di Kabupaten Bekasi ini ada 7 kawasan industri di sana tentunya banyak perusahaan-perusahaan besar maupun kecil. Dari perusahaan ini banyak menghasilkan limbah industri yang menjadi masalah limbah industri tersebut bukan limbah yang ekonomis,” kata Ribah.
Menurut Ribah, banyak dari perusahaan-perusahaan itu menghasilkan bahan limbah dari bahan berbahaya dan beracun, lalu dibuang sembarangan.
Namun, Ribah tak menyebut secara rinci perusahaan-perusahaan apa yang melakukan itu.
“Cuma pada saat kami sebagai pegiat lingkungan menegur mereka ya ada beberapa oknum aparat. Makanya saya ke sini kami memohon rekomendasi perlindungan hukum tugas kami di lapangan sebagai pegiat lingkungan hidup itu direstui atau minimal diketahui oleh Menko Polhukam,” ujar dia.
Ribah berharap, melalui audiensi dengan Menko Polhukam, bisa membangun sinergis dan terjalin koordinasi dengan tugas-tugas lembaganya di lapangan
“Harapannya, berkoordinasi dengan Menko Polhukam, artinya tugas-tugas kami lebih ringan, aparatur di bawah lebih menghargai kami,” kata Ribah.
.
.
.
https://nasional.kompas.com/read/2018/10/08/15034151/datangi-kemenko-polhukam-para-aktivis-lingkungan-ini-temui-wiranto