“Kemensos upayakan bantuan logistik karena arahan Pak Presiden (Joko Widodo) Kabupaten Donggala supaya ada (dapur umum). Menteri Sosial (Agus Gumiwang Kartasaswita) sudah memberikan arahan untuk mendirikan dapur umum di Donggala sehingga tidak fokus hanya di Palu saja,” kata Hartono melalui sambungan telepon, Rabu (3/10/2018).
Dapur umum tersebut menyediakan makanan seperti nasi, berbagai lauk, hingga ragam makanan kecil lainnya yang bisa dinikmati para korban selama tinggal di pengungsian.
Saat ini sudah ada tujuh dapur umum yang berdiri di Sulawesi Tengah, akan tetapi masih terpusat di Palu. Ketujuh lokasi dapur umum itu yakni sebagai berikut:
1. Kantor Dinas Sosial Provinsi Sulteng dikelola oleh Tagana Gorontalo dan Sulteng.
2. Rumah Jabatan Gubernur dikelola Tagana Provinsi Kalsel
3. Lapangan Wali Kota Palu dikelola Tagana Kabupaten Tojo Una Una
4. Desa Kawatuna dikelola Tagana Kabupaten Morowali Utara
5. Balaroa dikelola Tagana Kabupaten Luwu Timur
6. Dinas Kesehatan Kartini dikelola Tagana Kabupaten Toraja Utara
7. Kelurahan Siranindi Palu Barat dikelola Tagana Kabupaten Pohuwato
8. Universitas Muhammadiyah dikelola Tagana Kabupaten Tojo Una Una
9. Rumah Jabatan Bupati Donggala dikelola Tagana Sulawesi Barat dan Kabupaten Toli-Toli
10. Kabupaten Sigi dikelola Tagana Manado
Jumlah dapur umum itu akan ditambah lagi di empat titik. Dua di Donggala dan dua di Sigi. Keempat lokasi dapur umum baru ini yakni:
1. Kelurahan Petobo, Kabupaten Sigi akan dioperasikan oleh Tim Tagana Kabupaten Kendari.
2. Kelurahan Labuan Bajo Donggala akan dioperasikan oleh Tim Tagana Kabupaten Pinrang.
3. Kelurahan Mpanau akan dioperasikan oleh Tim Tagana Kabupaten Sigi
4. Desa Tompe, Kecamatan Sirenja, Kabupaten Donggala akan dioperasikan oleh Tim Tagana Kabupaten Barru
Hartono mengatakan, masing-masing dapur umum mampu menyediakan 4.000 bungkus makanan dalam sehari yang dimasak dua kali dalam sehari.
“Kami akan melayani kebutuhan makanan yang bisa memproduksi 4.000 tiap harinya. Kami harus memastikan sebagai tindak lanjut arahan bapak presiden kepada Menteri Sosial fokus utama adalah penanganan pengungsi,” tutur Hartono.
Selain itu, Kemensos, kata Hartono, akan memberikan santunan Rp 15 juta kepada ahli waris korban yang meninggal.
“Kemensos menanggung beberapa untuk korban dipastikan akan diberikan santunan. Kemensos siapkan disamping bantuan logistik disiapkan anggaran santunan kepada ahli waris korban meninggal,” kata Hartono.
Hartono mengatakan, semua unit di Kemensos akan bersinergi untuk mendukung penanganan pasca bencana gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah.
Sejak gempa bermagnitudo 7,4 mengguncang dan tsunami melanda Kota Palu dan Kabupaten Donggala, Jumat (28/9/2018) pukul 17.02, korban jiwa dan kerusakan terus bertambah.
Hingga Selasa (2/10/2018), tercatat, bertambah menjadi 1.234 orang, 799 orang terluka.
https://nasional.kompas.com/read/2018/10/03/09334391/kemensos-tambah-empat-dapur-umum-di-donggala-dan-sigi