Dalam rapat tersebut disepakati beberapa poin terkait strategi pemenangan selama masa kampanye. Salah satu poin yang disepakati yakni tim Prabowo-Sandiaga tidak akan memakai isu SARA (Suku, Agama, Ras dan Antar-golongan) selama berkampanye.
"Jadi teman-teman bersepakat mendorong bahwasanya ini harus menjadi pertarungan gagasan. Jangan sampai ditarik pada isu-isu identitas dan SARA. Itu penting dan itu kami akan berusaha semaksimal mungkin," ujar Koordinator Juru Bicara BPN Dahnil Anzar Simanjuntak saat ditemui seusai rapat.
Dahnil mengatakan, BPN Prabowo-Sandiaga sepakat untuk menjadikan masa kampanye sebagai ajang untuk adu ide dan gagasan.
Ia menegaskan seluruh tim kampanye tidak akan menjadikan persoalan identitas dan SARA sebagai bahan kampanye.
"Jadi kunci utamanya kami selalu menyuarakan bagaimana kontestasi pilpres ini bisa menjadi pilpres yang gembira. Jadi festival gagasan, festival ide," kata Dahnil.
"Seperti main tinju. Dia fair di dalam ring. Tapi kemudian tidak berlaku curang. Tidak berdebat menyinggung SARA, tidak menyinggung identitas," tuturnya.
Dalam rapat tersebut hadir sejumlah petinggi parpol pengusung dan organisasi masyarakat pendukung yang masuk dalam struktur BPN.
Beberapa tokoh yang hadir antara lain, Ketua BPN Djoko Santoso, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Rachmawati Soekarnoputri, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Sujono Djojohadikusumo dan Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani.
Ada pula Sekjen Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno, Sekjen Partai Berkarya Priyo Budi Santoso dan juru bicara Front Pembela Islam (FPI) Slamet Maarif.
https://nasional.kompas.com/read/2018/09/28/23322581/kubu-prabowo-sandi-sepakat-tak-akan-gunakan-isu-sara-saat-kampanye