Dalam aksinya, para perempuan ini menyuarakan aspirasinya agar para emak-emak tak dijadikan bahan kampanye politik.
“Selaku perempuan milineal, kami tidak ingin emak-emak digiring dengan isu yang dangkal dan tidak memperhitungkan tugas mulia seorang emak-emak atau seorang ibu,”ujar Koordinator Nasional Gerakan Perempuan Milenial Indonesia, Ananda Lamadau, saat menyampaikan orasinya.
“Sekali lagi, kami Perempuan Milenial Indonesia tidak akan membiarkan pihak-pihak yang memiliki kepentingan politik memanfaatkan emak-emak sebagai bahan kampanye mereka,” kata Ananda.
Mereka meminta Bawaslu menindaklanjuti kelompok yang dianggapnya memanfaatkan emak-emak dalam kampanye politik.
Pada kesempatan itu, para pengunjuk rasa juga membacakan deklarasi yang mereka namakan Deklarasi Save “Emak-Emak”.
Isi deklarasi itu, di antaranya menolak pelibatan emak-emak dalam mobilisasi dan keterlibatan politik praktis pada Pemilu dan Pilpres 2019.
"Mendesak Bawaslu untuk mengawasi dan menindak oknum dan lembaga politik yang tidak santun dan patuh pada Peraturan dan perundang-undangan serta politik identitas," demikian salah satu bagian deklarasi yang dibacakan para peserta aksi.
https://nasional.kompas.com/read/2018/09/12/11384451/aksi-di-depan-gedung-bawaslu-para-perempuan-ini-bacakan-deklarasi-save-emak