Salin Artikel

Ini Dua Penerima "Udin Award" 2018

Penyerahan penghargaan itu digelar bertepatan dengan HUT ke-24 AJI di Bentara Budaya Jakarta, Jumat (7/9/2018) malam.

Salah satu dewan juri, Asfinawati, mengatakan, melalui Udin Award, AJI memberikan penghargaan kepada jurnalis atau kelompok jurnalis profesional yang memiliki dedikasi pada dunia jurnalistik, serta menjadi korban kekerasan.

AJI mencatat, setidaknya ada 75 kasus kekerasan terhadap jurnalis yang terjadi sepanjang Agustus 2017 hingga Juli 2018.

Bentuknya beragam, mulai dari intimidasi di media sosial, pengusiran fisik, bahkan kekerasan dan persekusi oleh kelompok yang tidak setuju dengan sebuah pemberitaan.

"Setiap kasus dianalisis secara mendalam, dengan mempertimbangkan sisi profesionalisme, dedikasi pada dunia jurnalistik dan kronologis kejadian. Dengan berbagai pertimbangan itu, maka dewan juri Udin Award tahun ini akhirnya memilih Tempo Media dan Heyder Affan dari BBC Indonesia sebagai pemenangnya," ujar Asfinawati melalui siaran pers resmi, Sabtu (8/9/2018).

Untuk Tempo Media dewan juri menilai, meski kerap menghadapi gugatan hukum, tidak menyurutkan daya kritis untuk menyajikan berita bagi publik.

Dalam satu tahun terakhir, Tempo juga dianggap aktif dalam investigasi kolaborasi jurnalis berbagai negara untuk membongkar persoalan pajak pejabat-pejabat di Indonesia.

Sementara itu, dewan juri memilih jurnalis BBC Indonesia Heyder Affan yang pernah mengalami pengusiran saat meliput penanganan masalah campak dan gizi buruk di Papua.

Ia diusir lantaran aparat keamanan menganggap Affan dan dua rekannya memberitakan kondisi yang tidak memihak pada upaya penanganan campak dan gizi buruk yang dilakukan pemerintah.

Dewan juri menilai, liputan yang dilakukan sesuai fakta di lapangan.

"Pemberitaan seperti itu seharusnya disikapi dengan bijak sebagai masukan untuk memperbaiki penanganan campak dan busung lapar di Asmat dan Papua," ujar Asfinawati.

Keputusan dewan juri memilih dua penerima penghargaan ini tidak mengecilkan arti kasus kekerasan terhadap jurnalis yang lain dan terjadi selama satu tahun terakhir.

Asfinawati mengatakan, empat tahun terakhir AJI tidak menganugerahkan Udin Award karena menganggap kebebasan pers dan berpendapat dalam kondisi baik.

Dengan penganugerahan Udin Award tahun ini menandakan bahwa kondisi keselamatan pers di Indonesia masih dibayangi ancaman.

Udin Award diberikan AJI sebagai upaya mendorong kebebasan pers dan kebebasan berpendapat di Indonesia.

Udin Award sendiri diambil dari nama jurnalis Harian Bernas Fuad Muhammad Syafruddin yang tewas pada 16 Agustus 1996 di Yogyakarta.

Udin dianiaya orang tidak dikenal setelah menulis berita korupsi yang ditulisnya pada 13 Agustus 1996. Ia meninggal tiga hari kemudian.

Hingga saat ini, kasusnya belum diusut tuntas. Pembunuh Udin tidak pernah terungkap hingga hari ini.

https://nasional.kompas.com/read/2018/09/08/20081431/ini-dua-penerima-udin-award-2018

Terkini Lainnya

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Nasional
Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Nasional
Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Nasional
Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

Nasional
Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Nasional
Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Nasional
Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Nasional
Soal 'Presidential Club', Djarot PDI-P: Pak Prabowo Kurang Pede

Soal "Presidential Club", Djarot PDI-P: Pak Prabowo Kurang Pede

Nasional
Polri Serahkan Kasus TPPU Istri Fredy Pratama ke Kepolisian Thailand

Polri Serahkan Kasus TPPU Istri Fredy Pratama ke Kepolisian Thailand

Nasional
Evaluasi Arus Mudik, Jokowi Setuju Kereta Api Jarak Jauh Ditambah

Evaluasi Arus Mudik, Jokowi Setuju Kereta Api Jarak Jauh Ditambah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke