Salin Artikel

Peneliti Perludem Sebut Salah Besar Jika Anggap Jabatan Wapres Tak Perlu Dibatasi

Tanggapan tersebut disampaikan Fadli terkait pernyataan pakar hukum tata negara Refly Harun yang beranggapan jabatan wakil presiden tidak terlalu penting sehingga tak perlu dibatasi masa jabatannya.

Menurut Fadli, kekuasaan wapres justru melekat pada diri dan jabatan presiden. Sebab, presiden dan wapres dipilih rakyat dalam satu paket sebagai pasangan.

"Tidak akan bisa kemudian presiden dicalonkan kepada KPU, berkontestasi dalam pilpres kalau tidak ada wapres," jelas Fadli dalam acara diskusi yang bertajuk Ujian Konstitusional Jabatan Wapres di Restoran Raden Bahari, Jakarta Selatan, Senin (6/8/2018).

"Jadi kekuasaan wapres apa? Ya kekuasaan yang melekat pada jabatan presiden itu, karena tugas wakil presiden itu membantu kerja-kerja presiden," tambahnya.

Oleh sebab itu, syarat-syarat untuk menjadi seorang pendamping presiden sama persis dengan ketentuan bagi presiden itu sendiri.

Wapres harus memiliki kemampuan yang sama seperti presiden karena berperan menggantikan jika suatu hal terjadi kepada presiden. 

Selain itu, alasan kedua yang diungkapkan Fadli terkait tugas wapres yang mendukung presiden.

"Teknis-teknis kerja keseharian (wapres) kan banyak sekali, kemudian wapres akan memberikan posisi yang sangat penting dalam kerja-kerja presiden," ujarnya.

Saat ini, gugatan masa jabatan wapres atau uji materi Pasal 169 huruf N UU Pemilu sedang diproses oleh Mahkamah Konstitusi (MK). Pasal itu mengatur masa jabatan presiden dan wakil presiden hanya dua periode.

Partai Perindo sebagai penggugat meminta aturan yang membatasi masa jabatan presiden dan wapres maksimal dua periode tersebut hanya berlaku apabila presiden dan wapres itu menjabat secara berturut-turut.

Dengan begitu, jika gugatan tersebut diterima, Jusuf Kalla yang sudah dua kali menjadi wapres tetapi tidak berturut-turut bisa kembali mencalonkan diri sebagai wapres di Pilpres 2019. Kalla juga mengajukan diri sebagai pihak terkait dalam gugatan tersebut.

https://nasional.kompas.com/read/2018/08/06/18292991/peneliti-perludem-sebut-salah-besar-jika-anggap-jabatan-wapres-tak-perlu

Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke