Dalam pertemuan tersebut, keduanya membahas sepuluh nama yang menjadi kandidat wakil presiden (cawapres) pendamping Jokowi pada Pilpres 2019.
"Tadi malam, kebetulan Pak Jokowi mengundang Ketua Umum PPP mas Romy (Romahurmuziy) untuk bertemu di Istana Bogor. Keduanya kemudian bertemu sekitar pukul 22.00 WIB," ujar Arsul saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (11/7/2018).
Dalam pertemuan tersebut, kata Arsul, Presiden Jokowi meminta pendapat Romy.
Selain itu, Jokowi juga meminta pandangan Romy terkait reaksi publik terhadap nama-nama kandidat yang belakangan beredar.
Sepuluh kandidat itu berasal dari berbagai latar belakang, yakni politisi, cendikiawan, purnawirawan TNI-Polri serta kalangan teknokrat dan profesional.
"Memang dalam pertemuan itu Pak Jokowi minta pendapat dari Ketua Umum PPP terkait dengan perkembangan reaksi publik terkait nama-nama cawapres yang beberapa hari terakhir beredar," kata Arsul.
Kendati demikian, lanjut Arsul, dari pertemuan itu, Presiden Jokowi belum menentukan siapa yang akan menjadi cawapresnya.
Sebelum diputuskan, kesepuluh nama itu nantinya akan dibicarakan lebih dulu dengan para ketua umum partai pendukung Jokowi di Pilpres 2019.
Saat ini, sudah ada enam partai yang secara tegas telah menyatakan dukungannya kepada Jokowi, yaitu PDI-P, Golkar, Nasdem, PPP, Hanura dan PKB.
Namun, PKB dengan syarat cawapres yang dipilih adalah Muhaimin Iskandar.
"Pak Jokowi bermaksud ingin mengomunikasikan beberapa nama yang ada itu dengan para ketua umum partai. Beliau menyampaikam dalam waktu yang tidak terlalu lama lagi, untuk bertemu para ketum partai," tutur Arsul.
https://nasional.kompas.com/read/2018/07/11/19223341/bertemu-jokowi-romahurmuziy-bahas-sepuluh-kandidat-cawapres