Salin Artikel

Melihat Gudang Penyimpanan Kemendagri Pasca-Peristiwa E-KTP Tercecer

Spekulasi sabotase, penyalahgunaan KTP untuk kepentingan politik, hingga hoaks KTP elektronik dibuat di China menimbulkan kegaduhan tersendiri.

Kompas.com bersama awak media lainnya berkesempatan mengikuti Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo meninjau gudang penyimpanan barang Kementerian Dalam Negeri di Jalan Raya Parung, Kemang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Saat berada di gedung Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Tjahjo menjelaskan, kunjungannya ke Bogor untuk mengajak awak media melihat kondisi yang sebenarnya dari gudang tersebut. Ia ingin polemik atas insiden ini disudahi.

"Mari kita lihat kondisi sebenarnya, gudangnya kayak apa, kondisinya kayak apa. Itu saja," ujar Tjahjo di gedung BPK, Rabu (30/5/2018).

Tjahjo juga menegaskan, pihaknya telah bekerja sama dengan pihak kepolisian, Kementerian Kominfo, dan media massa untuk menjelaskan insiden ini secara jernih kepada publik.

"Temuan kepolisian juga sudah, penyebaran informasi sudah, hari ini clear itu murni kesalahan, kecelakaan. Itu kan sudah rusak (KTP yang tercecer)," kata Tjahjo.

Rombongan tiba sekitar pukul 16.00 WIB di gedung Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kemendagri, Bogor.

Gudang penyimpanan ini ternyata terletak terpisah di sisi belakang kompleks BPSDM Kemendagri.

Tjahjo dan rombongan pun memasuki salah satu gudang untuk melihat barang apa saja yang disimpan di dalam. Pantauan Kompas.com, penyimpanan barang inventaris dikelompokkan berdasarkan jenisnya.

Barang-barang berupa dokumen kertas, rak, kursi, mesin fotokopi, hingga monitor komputer disimpan terpisah.

Kompas.com menemukan sejumlah kardus kecil yang berisi e-KTP rusak atau invalid tergeletak di sekitar gerbang gudang. Jumlah kardus e-KTP rusak cenderung lebih sedikit dibandingkan barang-barang inventaris lain.

Dari data Kemendagri, terdapat 805.311 keping e-KTP rusak yang tersimpan di gudang ini.

"KTP elektronik ini delapan tahun mulai dari 2011, pengadaan 2010 sampai 2011 mulai dicetak ya. Yang rusak-rusak, salah ketik, salah nomor, salah alamat apa itu disimpan di sini," kata Tjahjo.

Kepada wartawan, Tjahjo menegaskan gudang ini tak sepenuhnya digunakan untuk menyimpan e-KTP. Ia juga menjamin e-KTP yang ada di gudang ini tak disalahgunakan untuk kepentingan apa pun.

"Saya siap mempertaruhkan kehormatan saya untuk menjamin hal tersebut," kata dia.

"Saya ganti, saya ganti yang benar, yang benar saya serahkan ke Anda, tapi Anda tidak saya sampaikan 'eh kemarin saya ngetik salah', kan enggak, yang saya berikan kan itu yang benar kepada Anda, itu penjelasan saya," ujar Tjahjo.

Usai meninjau gudang pertama, Tjahjo menelusuri gudang kedua.

Pantauan Kompas.com, gudang kedua juga tak jauh berbeda dengan gudang pertama. Sebagian besar berisi monitor komputer, televisi, mesin fotokopi, meja dan kursi. Tjahjo hanya meninjau sebentar di gudang tersebut.

Ia pun akhirnya keluar melihat puluhan staf Dukcapil yang memotong ujung kanan atas e-KTP. Didampingi Dirjen Kependudukan dan Catatan Sipil Zudan Arif Fakrulloh, Tjahjo memegang sebuah e-KTP dan menggunting ujung kanan atasnya.

"Nah ini salah satu e-KTP yang rusak seperti ini, dan digunting," ujar Tjahjo sambil menggunting.

https://nasional.kompas.com/read/2018/05/30/19211281/melihat-gudang-penyimpanan-kemendagri-pasca-peristiwa-e-ktp-tercecer

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke