Format kaus itu serupa dengan #2019GantiPresiden yang sudah lebih dulu ramai menjadi fenomena politik di tingkat nasional.
Namun, Ganjar mengaku tidak ambil pusing mengenai kaus tersebut. Sebab, ada juga pengguna kaus #2018GantiGubernur yang mengajaknya berfoto bersama.
"Di Jawa tengah ada yang pakai kaus #2018GantiGubernur, kausnya persis sama. Tapi dia minta selfie sama saya," kata Ganjar ditemui usai melantik pengurus Keluarga Alumni Hukum Universitas Gajah Mada (Kahgama), di Jakarta, Senin (21/5/2018).
Ganjar mengatakan, berkampanye menggunakan kaus dan gimmick lainnya memang boleh-boleh saja.
Namun, ia menilai akan lebih baik jika masyarakat diberikan edukasi mengenai program-program yang diusung oleh pasangan calon.
"Mengedukasi ke masyarakat agar mereka bisa menentukan pilihan, sehingga di akhir bisa menentukan sikap dengan kecerdasan-kecerdasan berbasis program, nalar yang baik," kata dia.
Ganjar juga tak sepakat apabila kontestasi pilkada dicampuradukkan dengan pilpres yang masih satu tahun lagi digelar.
Hal ini disampaikan Ganjar menanggapi pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu di Pilkada Jawa Barat yang membawa kaus #2019GantiPresiden pada saat debat.
"Kalau saya sebaiknya pilgub ya pilgub, pilpres ya pilpres. Menurut saya akan lebih baik," kata politisi PDI-P ini.
Di Pilgub Jateng, Ganjar yang berpasangan dengan Taj Yasin akan berhadapan dengan Sudirman Said-Ida Fauziah.
Survei terbaru yang dirilis Indikator Politik Indonesia menunjukkan, pasangan Ganjar-Yasin unggul dengan persentase 72,4 persen dibandingkan Sudirman-Ida yang mendapat elektabilitas 21 persen.
https://nasional.kompas.com/read/2018/05/21/22280681/cerita-ganjar-diajak-selfie-orang-yang-pakai-kaus-2018gantigubernur