Namun usai rapat, Wiranto tak banyak bicara kepada media. Ia mengatakan hal itu perlu dia lakukan agar proses penyelesaian masalah bisa dilakukan.
"Ya sesuatu yang belum diselesaikan jangan (dilempar) ke media sosial dulu nanti malah ganggu," ujarnya di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Rabu (2/5/2018).
"Lebih baik bungkam dulu, lalu nanti penyelesaiannya bagaimana, itu masih mentah lah," sambung mantan Panglima ABRI tersebut.
Seperti diketahui, konflik di internal Keraton Surakarta sudah menahun. Pemerintah terus mendorong agar konflik bisa disudahi dan kerabat keraton diharapkan melakukan rekonsiliasi.
Rekonsiliasi dinilai penting agar pembentukan unit pelaksana teknis (UPT) Balai Pelestarian Kawasan Cagar Budaya di Keraton Surakarta yang digagas oleh pemerintah bisa kembali diteruskan setelah sempat tertunda.
Penundaan pembentukan UPT yang bertujuan untuk pengelolaan dan pelestarian keraton sebagai cagar budaya itu sebabkan adanya penolakan dari internal Keraton Surakarta.
Wiranto sendiri merupakan orang yang ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo untuk menangani hal tersebut. Penunjukan itu untuk menggantikan anggota dewan pertimbangan presiden (Wantimpres) Subagyo H.S.
https://nasional.kompas.com/read/2018/05/02/20450311/pimpin-rapat-soal-masalah-keraton-solo-wiranto-pilih-tahan-bicara