Acara Rapat Koordinasi Nasional Partai Gerindra 11 April lalu, yang menjadi ajang resmi menyatakan dukungan ke Prabowo bahkan digelar secara tertutup dari media.
Tidak heran, banyak pihak memandang Prabowo masih ragu untuk maju sebagai capres dan bisa saja hanya menjadi king maker dengan mengusung tokoh lain.
Bahkan, Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera Hidayat Nur Wahid menyebut Prabowo belum pasti mencalonkan diri kembali dalam Pilpres 2019 meski sudah menyatakan menerima mandat Partai Gerindra.
"Pak Prabowo belum menyatakan, 'Saya maju sebagai calon presiden'. Beliau mengatakan, 'Kalau diberi mandat saya siap'," ucap Hidayat, beberapa hari usai Rakornas Gerindra digelar.
Makin mantap
Namun, keraguan itu tak tampak saat Prabowo hadir dalam deklarasi dukungan buruh Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (1/5/2018).
Disambut sekitar 8.000 buruh yang memenuhi seisi gedung, Prabowo tampak mantap melangkahkan kakinya menuju ke atas panggung.
Prabowo yang mengenakan kemeja krem dan peci hitam menyalami beberapa buruh di barisan paling depan. Mantan Komandan Jenderal Kopassus itu bahkan meminjam slayer yang dikenakan buruh dan dikalungkan di lehernya.
Saat memulai pidatonya, Prabowo sempat menyinggung usianya yang sudah memasuki 67 tahun. Selain masalah logistik, faktor usia ini disebut-sebut menjadi salah satu penyebab keraguan Prabowo.
Baca: Dapat Dukungan Buruh KSPI, Prabowo Nyatakan Siap Maju Pilpres 2019
Prabowo pun mengakui usia yang tidak muda lagi itu, ia harusnya sudah pensiun dari dunia politik. Namun, niat itu ia urungkan karena melihat kondisi negara yang makin berjalan ke arah yang salah.
"Ternyata di saat saya harus pensiun, di saat saya harus istirahat, saya melihat negara saya berada dalam keadaan yang tidak adil dan tidak makmur," kata Prabowo.
Prabowo tak menjelaskan secara rinci apa yang ia maksud dengan tidak adil dan tidak makmur. Ia hanya kembali mengingatkan bahwa Indonesia sebenarnya adalah negara yang kaya. Namun, kekayaan Indonesia dirampok dan dicuri.
"Kita sudah saatnya bicara apa adanya, enggak usah ninabobokan rakyat Indonesia. Rakyat Indonesia tidak mau dibohongi terus-menerus," kata dia.
Baca: Prabowo: Kekayaan Indonesia Dicuri, Jangan Ada Lagi "Ninabobokan" Rakyat
Oleh karena itu, Prabowo mengaku tergerak untuk mengubah nasib Indonesia. Dukungan dari para buruh membuat niat Prabowo tersebut semakin mantap. Bahkan, semangat yang digelorakan para buruh membuat Prabowo merasa lebih muda.
"Saya hari ini tidak merasa usia saya 67 tahun. Saya hari ini dengan kekuatan kalian, saya akan maju, saya akan berjuang, dan saya tidak ragu-ragu dan saya tidak gentar. Kalau mandat kita rebut, kekayaan Indonesia akan kembali ke rakyat Indonesia," kata Prabowo.
Saat dikonfirmasi wartawan apakah pernyataan "saya akan maju" yang disampaikan Prabowo di atas panggung adalah maju sebagai calon presiden, ia membenarkan.
"Iya siap maju, siap maju," kata dia.
Sementara saat ditanya kapan ia akan mendeklarasikan diri, Prabowo menyebut hal itu sudah dilakukan dalam Rakornas Gerindra 11 April lalu, yang digelar di kediamannya.
"Kan sudah (deklarasi). Enggak pernah dengar ya? Lu ke mana saja selama ini?" kata dia.
Semakin mantapnya Prabowo maju sebagai capres 2019 dinilai wajar karena KSPI adalah organisasi buruh terbesar dengan jutaan anggota. Presiden KSPI Said Iqbal bahkan menjanjikan sekitar 8 juta suara buruh akan memilih Prabowo dan pasangannya pada Pilpres 2019.
Namun, dukungan yang diberikan buruh bukan cuma-cuma. Untuk mendapatkan dukungan itu, Prabowo harus menandatangani kontrak politik yang berisi 10 tuntutan KSPI.
Adapun 10 tuntutan tersebut meliputi perbaikan upah minimum, penghapusan outsorcing, hingga mencabut Peraturan Presiden Nomor 20 Tahun 2018 yang mempermudah prosedur masuknya tenaga kerja asing ke Indonesia.
Selain itu, ada juga tuntutan menyediakan transportasi publik yang murah hingga perumahan murah dengan DP 0 persen bagi buruh.
Kendaraan roda dua juga akan diberi kepastian hukum dan diakui sebagai transportasi umum untuk mengakomodasi tuntutan pengemudi ojek online yang kini menjamur.
Baca: Ini Isi 10 Poin Kontrak Politik yang Diteken Prabowo dan KSPI
Setelah membaca seluruh poin tuntutan, Prabowo pun tanpa ragu menandatangani kontrak tersebut di hadapan ribuan anggota KSPI yang hadir.
"Saya tidak ragu-ragu tanda tangan 10 tuntutan kalian karena saya percaya kita punya keyakinan kita bisa melakukannya," kata Prabowo.
Tak hanya 10 poin itu, KSPI juga meminta jatah menteri tenaga kerja apabila nantinya Prabowo terpilih sebagai presiden.
"Memang kami secara tegas meminta kepada Pak Prabowo, bila Allah berkehendak dan rakyat memilih menjadi presiden RI, menteri tenaga kerja berasal dari serikat buruh," kata Presiden KSPI Said Iqbal.
Said Iqbal memastikan bahwa Prabowo menyambut baik permintaan buruh itu. Namun, memang bentuk persetujuan tersebut hanya disepakati lewat lisan, tak ada perjanjian tertulis yang ditandatangani kedua pihak.
"Pak Prabowo setuju. Bahkan Pak Prabowo menawarkan bila PGRI bisa mendukung beliau, Pak Prabowo akan mempertimbangkan, belum pernah PGRI menjadi menteri pendidikan," kata dia.
Said Iqbal beralasan, buruh membutuhkan orang di dalam pemerintahan untuk memastikan tuntutan dalam kontrak politik yang sudah diteken Prabowo berjalan.
Namun, untuk siapa tokoh buruh yang akan dijadikan menteri tersebut, menurut Said Iqbal, hal itu belum diputuskan. Hal tersebut masih harus dibicarakan di internal organisasi lintas buruh terlebih dahulu.
Selain itu, KSPI juga menyarankan Prabowo menggandeng ekonom Rizal Ramli sebagai cawapres.
Baca: KSPI Sarankan Prabowo Gandeng Rizal Ramli Jadi Cawapres
Said Iqbal mengatakan, Rizal Ramli adalah sosok ekonom yang kebijakannya mementingkan rakyat kecil. Sosok Rizal Ramli, menurut dia, merupakan antitesis dari menteri bidang ekonomi yang saat ini duduk di kabinet Joko Widodo.
"Kita membutuhkan ekonom yang lebih maju, progresif, tidak konservatif seperti Sri Mulyani, Darmin Nasution, yang membuat ekonomi stuck di angka 5 persen. Buruh digaji murah, TKA (tenaga kerja asing) di mana mana," kata Said Iqbal.
Namun, Said Iqbal menegaskan syarat ini tidak wajib dipenuhi. KSPI kembali menyerahkan sepenuhnya kepada Prabowo dan parpol pendukung mengenai sosok cawapres yang akan dipilih.
https://nasional.kompas.com/read/2018/05/02/08324551/dukungan-bersyarat-kspi-yang-buat-prabowo-makin-mantap-jadi-capres