Salin Artikel

Golkar Dinilai Tak Punya Tokoh yang Mampu Tingkatkan Elektabilitas Partai

Hal itu disebabkan karena Partai Golkar tidak memiliki tokoh yang bisa mendongkrak elektoral partai.

"Yang menarik Partai Golkar tidak pernah naik juga sedemikian tajam karena Golkar kita ketahui tidak memiliki tokoh yang bisa mendongkrak elektoral yang dimiliki Gerindra dengan Prabowo-nya, PDI-P dengan Jokowi dan Megawati-nya dan Demokrat dengan nama Yudhoyono-nya," ujar Yunarto saat berbicara dalam Rakernas Partai Golkar, di Hotel Sultan, Jakarta, Jumat (23/3/2018).

Selain itu, menurut Yunarto, Golkar juga belum mendapatkan tokoh yang bisa menaikkan elektabilitas saat Pilpres 2019 mendatang.

Persoalan ini menjadi tantangan terbesar Partai Golkar dalam menghadapi Pileg dan Pilpres yang akan diselenggarakan secara serentak.

Menurut Yunarto, hasil Pileg partai-partai nantinya akan bergantung pada hasil Pilpres.

"Golkar belum pernah mendapatkan tokoh yang bisa jadi dongkrak elektoral di Pilpres dan itu menjadi tantangan berat ketika tahun depan pertama kalinya Pilpres dan Pileg akan digabung serentak," kata Yunarto.

Sementara, berdasarkan hasil survei Charta Politika, elektabilitas Partai Golkar pada Maret 2017 berada di angka 10,7 persen. Kemudian pada September 2017 meningkat 10,8 persen dan pada Januari 2018 mencapai 12,5 persen.

Yunarto mengatakan, jika Golkar tak ingin elektabiltasnya menurun, maka partai berlambang pohon beringin itu harus bisa menuntaskan tantangan soal ketokohan dan perbaikan isu internal partai yang menburuk satu tahun belakangan.

"Tantangan Partai Golkar kalau tidak mau stuck di angka itu saja, faktor tokoh dikombinasikan dengan infrastruktur yang kuat dan tentu saja perbaikan isu manajemen yang selama setahun terakhir ini buruk itu bisa bisa menjadi daya ledak untuk memperbaiki posisi Golkar yang cenderung stagnan dalam tiga pemilu terakhir," tuturnya.

https://nasional.kompas.com/read/2018/03/23/13121001/golkar-dinilai-tak-punya-tokoh-yang-mampu-tingkatkan-elektabilitas-partai

Terkini Lainnya

Bobby Akan Tetap Minta Rekomendasi ke PDI-P untuk Maju Pilkada Sumut

Bobby Akan Tetap Minta Rekomendasi ke PDI-P untuk Maju Pilkada Sumut

Nasional
RUU MK Belum Disahkan, Puan: Buat Apa Terburu-buru kalau Nanti Tak Bermanfaat

RUU MK Belum Disahkan, Puan: Buat Apa Terburu-buru kalau Nanti Tak Bermanfaat

Nasional
Komisi II Buka Peluang Panggil Pemerintah, Minta Penjelasan Soal Pengunduran Diri Bos Otorita IKN

Komisi II Buka Peluang Panggil Pemerintah, Minta Penjelasan Soal Pengunduran Diri Bos Otorita IKN

Nasional
KPK Akan Konfirmasi Hasto soal Informasi Baru Terkait Harun Masiku

KPK Akan Konfirmasi Hasto soal Informasi Baru Terkait Harun Masiku

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Janji Segera Limpahkan Berkas 20 Tersangka Lain

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Janji Segera Limpahkan Berkas 20 Tersangka Lain

Nasional
5 Pimpinan MPR RI Sambangi Nasdem Tower

5 Pimpinan MPR RI Sambangi Nasdem Tower

Nasional
Adam Deni Divonis 6 Bulan Bui di Kasus Ke-2 dengan Ahmad Sahroni

Adam Deni Divonis 6 Bulan Bui di Kasus Ke-2 dengan Ahmad Sahroni

Nasional
Jokowi Blak-blakan soal Harga lahan di IKN

Jokowi Blak-blakan soal Harga lahan di IKN

Nasional
Pimpinan Komisi II Kritik Putusan MA, Aturan Tak Bisa Diutak-atik demi Kepentingan Pihak Tertentu

Pimpinan Komisi II Kritik Putusan MA, Aturan Tak Bisa Diutak-atik demi Kepentingan Pihak Tertentu

Nasional
Pekan Depan, KPK Panggil Sekjen PDI-P Jadi Saksi Kasus Harun Masiku

Pekan Depan, KPK Panggil Sekjen PDI-P Jadi Saksi Kasus Harun Masiku

Nasional
Pimpinan Otorita IKN Mundur, Posisi Ridwan Kamil Disinggung

Pimpinan Otorita IKN Mundur, Posisi Ridwan Kamil Disinggung

Nasional
Belum Terjual, Mobil Rubicon Mario Dandy Turun Harga Jadi Rp 600 Juta

Belum Terjual, Mobil Rubicon Mario Dandy Turun Harga Jadi Rp 600 Juta

Nasional
Diduga Ada Tekanan Bikin Pucuk Pimpinan Otorita IKN Mundur

Diduga Ada Tekanan Bikin Pucuk Pimpinan Otorita IKN Mundur

Nasional
Pimpinan Otorita IKN Mundur Diduga Akibat Target Kurang Realistis

Pimpinan Otorita IKN Mundur Diduga Akibat Target Kurang Realistis

Nasional
Pengusaha UEA Puji IKN, Jokowi: Saya Enggak Suka Pujian, tapi Kepastian Investasi

Pengusaha UEA Puji IKN, Jokowi: Saya Enggak Suka Pujian, tapi Kepastian Investasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke